Kecelakaan Maut Balikpapan

Penjual Kue Korban Kecelakaan Balikpapan Tewas Sambil Genggam Dagangan, Anak Sendiri Tutupi Jaket

Editor: Salma Fenty
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suami Fatmawati, irwansyah (43) dan anak pertama, Resita (20) di rumah duka Jl. Sulawesi, RT. 052, RW. 16, Kelurahan Karang Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah.

TRIBUNLOMBOK.COM - Kecelakaan maut Balikpapan meninggalkan duka bagi keluarga korban tewas.

Seorang penjual kue bernama Fatmawati (41) menjadi salah satu yang menghembuskan nafas terakhir akibat kecelakaan besar itu.

Ia yang tengah mengantarkan kue diantar putranya tewas di lokasi kejadian.

Korban kecelakaan maut, Fatmawati (41) meninggalkan 3 orang anak bernama Resita (20), Muhammad Baihaqi (18) dan Aurel (13).

Anak pertama Fatmawati, Resita tak menyangka bahwa sang ibunda dan adik laki-lakinya terlibat dalam kecelakaan maut yang juga menelan nyawa sang ibu.

"Kaget juga sekalinya bukan kecelakaan biasa, luar biasa malahan," tuturnya.

Baca juga: Babak Baru Penyelidikan Kecelakaan Balikpapan, Polisi Buka Peluang Jerat Pengusaha Pemilik Truk

Baca juga: Sempat Diisukan karena Rem Blong, Polisi Lihat Indikasi Gagal Rem Penyebab Kecelakaan Balikpapan

Resita mengaku sempat kalang kabut dan tak tahu kemana tubuh sang ibu yang ternyata telah tak bernyawa (meninggal di tempat) dibawa.

"Aku sempat ke Klinik Ibnu Sina dan RSUD Beriman tapi ternyata Mama itu langsung dibawa ke RS Kanujoso Djatiwibowo menggunakan pikap yang kebetulan melintas di situ juga," katanya.

"Karena memang ambulans nggak ada yang ready di situ pada saat itu," tambahnya.

Pada saat kejadian kecelakaan lalu lintas maut yang melibatkan sang ibu dan sang adik tersebut, Resita mengaku sedang menyiapkan keperluan suaminya yang akan berangkat bekerja.

Suasana di lokasi kejadian simpang Rapak Balikpapan pagi ini, Jumat 21/1/2022). (TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO)

"Saya lagi ngurusin suami pada saat dikabarin itu, kok tumben Handphone (Hp) saya tiba-tiba bunyi pagi-pagi karena nggak pernah ada yang menghubungi saya sepagi itu, ternyata sepupu saya, anaknya bu Ratna," jelasnya.

Resita menjelaskan setiap harinya ibunda memang berjualan kue dan mengantarkan ke beberapa tempat di Balikpapan, contohnya di Borobudur dan Pandansari.

"Ibu itu setiap hari memang jualan kue, nggak pernah libur," katanya.

"Pada saat meninggal itu pun katanya si Abi, Mama masih menggenggam plastik kue yang mau dititipkan ke Pasar Pandansari," lanjutnya.

Ia menambahkan, tangan ibunda baru dilepaskan dari plastik kue yang terus digenggamnya hingga nyawanya tak terselamatkan dan meninggal dunia di atas aspal itu, ketika akan dinaikkan ke pikap dan dilarikan ke RSKD.

"Pas mau dinaikkan ke pikap itu baru dilepaskan sama orang-orang," tuturnya.

Abi seolah tahu ibunda sudah meninggal dunia dalam kecelakaan maut tersebut, ia langsung melepaskan jaketnya dan menutup kepala sang ibu dengan jaket yang dikenakannya.

"Abi memang sudah tahu Mama nggak ada (meninggal dunia) ketika melihat darah yang keluar dari balik helm yang dipakai Mama," tukasnya.

"Tenang sekali dia hingga bantuan datang dan memastikan keadaan Mama," ucapnya.

Ia pun sempat melihat video yang beredar dan menyadari bahwa helm pun tak dapat menyelamatkan nyawa sang ibu dari kecelakaan hebat tersebut.

"Helm itu masih terkancing, tetapi pas dilepas memang kepalanya sudah berdarah-darah, saya lihat sendiri itu videonya," ucapnya.

Resita baru dapat menemui jenazah sang ibu yang telah terbaring tak berdaya dan tak bernyawa di kamar mayat RSKD.

"Saya ke IGD itu memang sudah nggak ada (meninggal), nggak ada di tempat juga dan ternyata memang sudah dibawa ke kamar mayat," ucapnya sambil meneteskan air mata.

Indikasi Baru Gagal Rem Bukan Rem Blong

Kecelakaan di Muara Rapak, Balikpapan, Jumat (21/1/2022) pada akhirnya masih diselidiki lebih mendalam.

Penyebab kecelakaan yang menurut sopir adalah rem blong akan diselidiki ulang.

Polisi belum menyimpulkan kecelakaan ini sebagai rem blong, tetapi mencurigai adanya gagal rem.

Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan mengaku pihaknya masih belum menyimpulkan kasus kecelakaan maut di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Muara Rapak, Balikpapan, terjadi karena rem blong atau gagal rem.

Menurut Aan, pihaknya masih tengah akan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait kejadian naas yang membuat 4 orang meninggal dunia tersebut.

"Jadi kami belum bisa menyimpulkan apakah itu rem blong apakah itu gagal rem. Ini petugas masih olah TKP," kata Aan kepada wartawan, Sabtu (22/1/2022).

Baca juga: Sosok Sopir Truk Kecelakaan di Balikpapan, Langgar Aturan hingga Jadi Tersangka

Baca juga: Antisipasi Kecelakaan Balikpapan, Kota Mataram Bikin Rambu Kendaraan Berat, yang Melanggar Ditilang

Dari olah TKP tersebut, kata Aan, pihaknya akan segera melakukan serangkaian rekonstruksi kejadian.

Nantinya, pihaknya juga akan melibatkan ahli untuk mendalami kasus tersebut.

"Nanti kalau nanti indikasi dia tidak ada bekas di jalan, tidak ada bekas rem, bisa jadi rem blong ini. Artinya rem ini sudah rusak sebelum kendaraan tersebut dipakai. Ini nanti dari rekonstruksi yang kita lakukan akan didalami lagi dengan penyidikan dengan mendatangkan ahli," terang Aan.

Selain rem blong, Aan menyatakan penyidik juga akan mendalami dugaan adanya gagal rem dari supir truk tersebut. Namun, hal ini juga masih didalami oleh penyidik di lapangan.

"Contoh kalau ditemukan itu gagal rem. Gagal rem itu misal pengemudi sudah berusaha untuk mengerem namun karena beban dari kendaraan itu cukup berat sehingga gagal rem. Nah ini nanti didalami lagi oleh penyidik dengan mendatangkan ahli kemudian dilihat kendaraannya, dilihat sistim pengeremannya, nanti akan ketahuan bahwa oh iya itu gagal rem," tukasnya.

Sosok Sang Sopir

Berdasarkan data terbaru dari Dirlantas Polda Kaltim, Kombes Sony Irawan, kecelakaan maut itu mengakibatkan empat orang meninggal dunia.

Baca juga: Momen Mengerikan Kecelakaan Maut di Balikpapan, Kendaraan Terseret Hingga Terhempas Belasan Meter

Ada satu orang yang kritis, tiga orang mengalami luka berat, dan 26 orang luka ringan.

"Saat ini diketahui jumlah korban, yaitu 4 orang meninggal dunia, 1 orang kritis, 3 orang luka berat, dan 26 luka ringan," ungkap Sony Irawan.

"Data ini masih bersifat sementara, nanti kita akan update terus," tambahnya.

 

Kecelakaan yang terjadi pada pukul 06.20 WITA itu melibatkan truk tronton bermuatan kontainer dengan enam mobil dan 14 sepeda motor.

Sopir truk tronton kini telah ditetapkan menjadi tersangka dan menjalani pemeriksaan.

Lantas, siapakah sosok sopir truk tronton dalam kecelakaan maut tersebut?

Dikutip dari TribunKaltim, sopir truk tronton tersebut adalah Muhammad Ali (48).

Muhammad Ali merupakan warga Jalan Tanjungpura RT 22 Kelurahan Telaga Sari, Kecamatan Balikpapan Kota, Balikpapan.

Baca juga: Antisipasi Kecelakaan Balikpapan, Kota Mataram Bikin Rambu Kendaraan Berat, yang Melanggar Ditilang

Pada saat kecelakaan itu, Muhammad Ali mengemudikan truk tronton dengan pelat nomor KT 8534 AJ.

Truk yang dikemudikan Muhammad Ali membawa muatan kontainer 20 feet yang berisi kapur pembersih air dengan total berat 20 ton.

Muatan tersebut hendak diantar ke Kampung Baru, Balikpapan Barat.

Jadi Tersangka

Sopir truk tronton, Muhammad Ali (48), warga Kelurahan Telaga Sari, Kecamatan Balikpapan Kota, sudah diamankan kepolisian untuk dimintai keterangan. (HO/POLSEK BALIKPAPAN UTARA)

Setelah diamankan dan menjalani pemeriksaan, kini status Muhammad Ali pun menjadi tersangka.

Hal ini dikatakan Kapolda Kaltim, Irjen Pol Imam Sugianto saat menjenguk korban anak yang selamat dalam kecelakaan maut tersebut.

"Saat ini status sopir ditetapkan menjadi tersangka ya," ujar Irjen Pol Imam Sugianto.

Pengakuan Sopir Truk Tronton

Masih dari TribunKaltim.com, kecelakaan maut tersebut bermula dari satu truk kontainer yang menabrak sejumlah kendaraan.

Berdasarkan keterangan sopir truk kepada polisi, ia keluar dari parkiran di Jalan Pulau Balang Km 13 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan Utara sekitar pukul 05.00 Wita.

Baca juga: Antisipasi Kecelakaan Balikpapan Akibat Truk Langgar Jam Melintas, Kota Mataram Siapkan Aturannya

Saat tiba di depan Rajawali Foto yang berada tepat di Km 0,5, Jalan Soekarno Hatta Balikpapan, sopir truk sudah mulai mengurangi persneling dari 4 menjadi 3.

Setiba di depan Bank Mandiri, rem mendadak tidak berfungsi alias blong.

Akibatnya, truk tronton meluncur di turunan.

Truk tronton itu menabrak sejumlah kendaraan yang sedang menunggu pergantian lampu merah di trafic light simpang Muara Rapak.

Yang ditabrak pertama kali adalah pengendara sepeda motor menyusul kendaraan lain.

Bahkan, tiang lampu trafic light ikut roboh tertabrak dan pagar pembatas rusak.

"Laju kendaraan itu (menabrak) sampai kurang lebih sejuah 100 meter," kata Kombes Sony Irawan.

Total kendaraan yang ditabrak yaitu enam mobil dan 14 motor.

Enam mobil itu adalah dua angkot, dua mobil pribadi, dan dua pikap.

Sopir Truk Langgar Aturan

Sementera itu, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo mengatakan, sopir truk tersebut telah melanggar aturan.

Seharusnya, truk berat dilarang melintasi lokasi pukul 06.00 hingga 21.00 WITA.

Namun, truk itu malah melintas dan melewati jam yang sudah ditentukan yaitu pukul 06.15 WITA.

"Tapi ini memang kejadian pelanggaran yang dilakukan pengemudi truk untuk sampai ke tempat tujuan."

"Dia harusnya memutar, tak boleh lewat situ," ujar Yusuf, dikutip dari Kompas TV. (*)

Berita Terkini