Laporan Wartawan TribunLombok.com, Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Kapolda NTB, Irjen Pol Djoko Poerwanto, merasakan kedekatan pernah dia rasakan saat menemui tokoh Perserikatan Wilayah (PW) Muhammadiyah NTB, Jumat (7/1/2022).
Kedatangan Djoko bersama jajarannya disambut Ketua PW Muhammadiyah NTB H Falahuddin.
Djoko yang baru pekan lalu dilantik sebagai Kapolda NTB, mengaku sudah lama mengenal Muhammadiyah.
Kemudian makin lekat mengenal saat bertugas di KPK.
Baca juga: Mantan Kadis Pertanian NTB Divonis 13 Tahun Penjara, Terbukti Korupsi Benih Jagung Rp 27,35 Miliar
Penugasan di komisi antirasuah ini mempertemukannya dengan H M Busyro Muqoddas, hampir satu dekade yang lalu.
Kala itu Busyro menjabat Ketua KPK Jilid 3 menggantikan Antasari Azhar.
Djoko yang masih jadi penyidik di Gedung Merah Putih itu hari-harinya bersama Busyro yang pernah menjabat pimpinan Pengurus Pusat Muhammadiyah.
“Kami pernah satu kantor,” kata Djoko membuka perbincangannya di Aula Gedung PW Muhammadiyah NTB di Jalan Lingkar Selatan, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Mataram.
Baca juga: Kasus Video Ceramah Hina Makam Leluhur Lombok Naik Penyidikan, Ustaz MQ Diperiksa Lagi
Djoko menegaskan dirinya sebagai Polri yang berupaya melaksanakan tugas-tugas pokok.
“Polisi adalah pelayan masyarakat, maka saya ingin bermanfaat untuk orang banyak,” ucapnya.
Sebagai orang yang kini memegang amanah pimpinan kewilayahan, Djoko berniat menjalankan tugasnya dengan tujuan kemaslahatan.
“Mudah mudahan niat baik ini diridai Allah,” pinta Djoko.
Sambutan PW Muhammadiyah NTB membuatnya makin yakin untuk menjalankan kedinasan di NTB.
Djoko merasa seperti masuk menjadi anggota keluarga besar warga NTB.
Alumnus Akpol 1989 ini berharap, keluarga besar ini dapat saling mengingatkan dan saling mendukung.
Termasuk rela disentil apabila melakukan kekhilafan.
“Saya yakin dengan ikatan kekeluargaan ini, dan dengan Bismillah saya yakin bisa menjalankan amanah dengan baik, Amin,” ucapnya setengah berdoa.
Sementara Falahuddin menyatakan kesiapannya untuk berkolaborasi dan bersinergi bersama Polda NTB.
Yakni dalam bingkai menciptakan kedamaian, kenyamanan, serta keamanan.
"Untuk membangun NTB ke depan,” sebutnya.
Sinergi antara Polda NTB dengan Muhammadiyah bukan merupakan hal yang baru.
“Sudah menjadi tradisi sehingga kami siap bersinergi,” kata Falahuddin.
(*)