Laporan Wartawan TribunLombok.com, Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Pemerintah Kota Mataram turun tangan menengahi kisruh warga Lingkungan Gerung Butun Barat, Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram Supriadi (49) yang hidup bak terpenjara di rumahnya.
Supriadi tidak lagi memiliki akses keluar masuk rumah setelah tetangganya, Musbah menutup gang untuk dibuat sebagai dapur.
Akses satu-satunya Supriadi keluar masuk yang tertinggal hanya melewati rumah Musbah itu.
“Ini kan urusannya pribadi dengan pribadi, jangan tutup peluang negosiasi di antara mereka,” ucap Asisten I Sekretariat Daerah Kota Mataram Lalu Martawang, Rabu (29/12/2021).
Baca juga: Oknum Jaksa di NTB Diduga Calo CPNS Akan Diperiksa Soal Pelanggaran Kode Etik Jaksa dan Disiplin PNS
Tetapi, pemerintah tidak lepas tangan.
Lurah Mandalika dan Camat Sandubaya sudah turun untuk memfasilitasi mediasi.
Baru hanya sebatas itu.
“Biarkan mereka cari keputusan terbaik yang mereka anggap sebagai solusi terbaik terhadap itu,” sebutnya.
Baca juga: Korupsi Proyek Benih Jagung 2017 di NTB Rp15,43 Miliar, Direktur PT SAM Dituntut 9 Tahun Penjara
Menurutnya, pemerintah tidak ingin terlalu banyak ikut campur tangan dalam urusan privat warganya.
Namun di sisi lain, kisruh ini tidak boleh dibiarkan menjadi konflik sosial antarwarga.
“Kalau misalnya itu bukan solusi terbaik, baru pemerintah turun,” ucap Martawang.
Keluarga Supriadi (49), warga Lingkungan Gerung Butun Barat, Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram terkurung di dalam rumah mereka sendiri.
Supriadi tinggal bersama istri, anak, dan keponakannya.
Supriadi mengaku kesulitan beraktivitas akibat akses gang di sebelah barat rumahnya ditutup tembok.