Ia kemudian memberikan sebuah contoh.
Kala itu, Gus Yaqut menjabat sebagai ketua umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor.
Sang Menag beberapa kali juga mendapatkan perhatian khusus dari publik.
Baca juga: Soal Haji 2021, Menag Yaqut Sebut Deadline Sampai Maret, Siapkan 3 Skenario Ini
"Beberapa statemennya dipotong-potong kemudian diviralkan, biasa," kata dia.
Sebagai adik, Hanies merasa santai dan paham betul bagaimana kakaknya bersikap selama ini.
"Jadi memang itu cara beliau untuk memahamkan masyarakat soal bagaimana kedudukan posisi dan keberadaan kementerian agama, caranya memang seperti itu, jadi ya wajarlah.
Kita sudah mafhum," terang dia.
Selain itu, Hanies menceritakan terkait kepribadian kakaknya tersebut pada saat berada di rumah dan berkumpul dengan keluarga besarnya.
"Beliau tegas, sosok yang mengayomi adik-adiknya, dibalik ketegasannya ada sifat humoris juga.
Dia sayang sama keluarga, adik-adik dan anak-anak," jelas Hanies yang juga adik kandung dari Yahya Cholil Staquf tersebut.
Sekedar diketahui, pernyataan Menag Yaqut soal Kemenag merupakan hadiah khusus dari negara untuk NU disampaikan dalam acara webinar bertajuk Santri Membangun Negeri dalam Sudut Pandang Politik, Ekonomi, Budaya, dan Revolusi Teknologi yang ditayangkan di kanal YouTube TVNU, Rabu (20/10/2021).
Awalnya, Yaqut menceritakan perbincangannya dengan sejumlah staf Kemenag tentang tagline Kemenag "Ikhlas Beramal”.
Perbincangan itu pun berujung pada perdebatan asal-usul Kemenag seperti dikutip dari Kompas.com dengan judul "Tanggapan Adik Gus Yaqut soal Pernyataan Kemenag Hadiah Khusus untuk NU".
Baca juga: Kejati NTB Tetapkan 12 Tersangka Kasus Korupsi, Kepala Asrama Haji hingga Direktur RSUD KLU
Saat itu, salah satu staf Menag berpendapat bahwa Kemenag merupakan hadiah dari negara untuk Umat Islam di Indonesia. Yaqut pun menepis hal itu.
"Saya bilang bukan. Kementerian Agama adalah hadiah negara untuk NU, bukan untuk umat Islam secara umum, spesifik NU. Jadi wajar kalo sekarang NU memanfaatkan banyak peluang di Kemenag untuk NU," kata Menag.
(Kompas/ Firda Janati)