Banjir Lombok

Jembatan Meniting Rusak karena Banjir, Kendaraan Berbobot 6 Ton Dilarang Melintas

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Lalu Lintas Polda NTB Kombes Pol Djoni Widodo (kiri) saat meninjau lokasi banjir di Meninting bersama PJU Polda NTB, Senin (6/12/2021) sore.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Banjir di wilayah Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebabkan beberapa jembatan putus dan rusak, Senin (6/12/2021).

 Salah satunya jembatan Meninting yang menghubungkan Kota Mataram dengan Lombok Barat rusak diterjang luapan air sungai yang cukup deras.

Rusaknya jembatan membuat jembatan tersebut rawan untuk dilalui, terutama kendaraan dengan muatan berat.

Menyikapi situasi tersebut, Ditlantas Polda NTB langsung menutup jembatan yang patah tersebut. Polisi telah memasang police line dan barigade agar tidak melintas di jalur tersebut.

Dengan demikian, jembatan yang berfungsi hanya jembatan atas yang baru dibangun.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Cuaca Buruk Rabu 8 Desember 2021 NTB, Waspada Hujan Disertai Petir dan Angin

Jembatan Meninting yang menghubungkan Kota Mataram dan Lombok Barat terdiri dari dua jembatan.

Jembatan lama posisi agak bawah menjadi jalur dari arah Lombok Barat ke Mataram. Sedangkan jembatan baru dengan posisi lebih tinggi digunakan dari arah Mataram ke Lombok Barat.   

EVAKUASI: Anggota Polda NTB membantu proses evakuasi seorang lansia yang menjadi korban banjir di Lombok Barat, Senin (6/12/2021). (Dok. Polda NTB)

”Untuk sementara waktu jembatan meninting bagian bawah kita tutup, agar tidak terjadi korban jiwa, akibat patahnya jembatan Meninting tersebut," jelas Direktur Lalu Lintas Polda NTB Kombes Pol Djoni Widodo, saat meninjau lokasi banjir di Meninting bersama PJU Polda NTB, Senin (6/12/2021) sore.

Rekayasa lalulintas sementara waktu, pihaknya melakukan pemisahan jalur menjadi 2 lajur. Lajur kiri dan kanan menggunakan jembatan atas untuk memperlancar arus lalu lintas dari arah selatan menuju utara dan sebaliknya.

Baca juga: Tim SAR Evakuasi Wisatawan Terjebak Banjir di Senggigi

Kendati demikian, Djoni Widodo mengimbau masyarakat tetap berhati-hati dan mengurangi kecepatan serta meningkatkan kewaspadaan. ”Jangan sampai terjadinya kecelakaan,” katanya.

Sementara jalur Senggigi dan Pusuk tetap dinormalkan, dengan catatan warga diminta tetap berhati-hati.

Kendaraan yang bobotnya melebihi 6 ton untuk sementara waktu dilarang melintas di dua jalur tersebut.

Mengingat di Pusuk rawan longsor karena masih dalam pengerjaan, dan di jalur senggigi masih ada tebing jalan yang belum sempurna diperbaiki setelah longsor.

Seperti tebing jalan yang ada ditanjakan Makam Batu Layar, tanjakan Cafe Alberto dan tanjakan Hotel Pacifik.

Untuk kendaraan barang yang hendak ke Lombok Utara atau ke Mataram, disarankan  agar meggunakan kendaraan kecil demi keamanan.

(*)

Berita Terkini