Virus Corona

11 Negara yang Dilarang Masuk Indonesia Buntut Varian Baru Covid-19, Simak Gejala Omicron

Penulis: wulanndari
Editor: Wulan Kurnia Putri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi virus corona - Simak dan pahami gejala varian baru covid-19 Omicron yang mudah menyebar, kini Indonesia melarang 11 negara masuk

TRIBUNLOMBOK.COM - Varian baru Covid-19 kembali muncul.

Kabar ini diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Varian baru tersebut adalah Omicron.

WHO langsung mengklasifikasikan Omicron ke dalam kategori variant of concern (VoC), tanpa melalui kategori variant of interest (VoI).

VoC merupakan kategori tertinggi untuk varian virus Covid-19 terkait penularan, gejala penyakit, risiko infeksi ulang, dan efek vaksin.

Varian ini ditemukan di Afrika Selatan dan dikabarkan telah menyebar ke beberapa negara.

ILUSTRASI varian baru virus corona (The Scotsman)

Sebelumnya, varian virus yang masuk dalam kategori ini adalah Alpha, Beta, Gamma, dan Delta karena penyebarannya yang cepat.

Baca juga: Varian Omicron Merebak, Bagaimana Nasib MotoGP di Sirkuit Mandalika?  

Atas hal ini, Pemerintah Indonesia melalui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menerbitkan Surat Edaran (SE) 23 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Dalam isi Surat Edaran tersebut, beberapa negara dilarang masuk ke Indonesia, di antaranya:

1. Afrika Selatan

2. Botswana

3. Hong Kong

4. Angola

5. Zambia

6. Zimbabwe

7. Malawi

8. Mozambique

9. Namibia

10. Eswatini

11. Lesotho

Baca juga: Antisipasi Varian Omicron Masuk NTB, Tingkatkan Testing hingga Siapkan 2.000 Bed Perawatan

Ketentuan Karantina bagi WNI dan WNA

Mengutip covid19.go.id, berikut ketentuan karantina bagi WNI dan WNA:

1. WNA yang memiliki riwayat perjalanan selama 14 hari terakhir ke-11 negara tersebut dilarang masuk Indonesia.

2. WNI yang berasal dari 11 negara tersebut dapat masuk Indonesia dengan menjalankan karantina selama 14 hari.

3. Para WNI dan WNA dengan asal keberangkatan dari negara lainnya wajib menjalankan karantina selama 7 hari.

Lalu, bagaimana gejala Omicron?

Dilansir Tribunnews.com, gejala Omicron, varian baru Covid-19 jenis B.1.1.529, digambarkan "tidak biasa", namun "sangat ringan".

Hal ini disampaikan Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Dr Angelique Coetzee, sosok yang pertama kali memperingatkan kemunculan Omicron ini.

Dikutip dari CNBC, Coetzee mengatakan, pada 18 November 2021 ia mulai melihat pasien datang dengan "gejala yang tidak biasa", yang sedikit berbeda dari varian Delta.

"Dimulai dengan seorang pasien lelaki berusia 33 tahun, dan dia berkata padaku dia sangat lelah selama beberapa hari terakhir."

"Dia juga merasakan sakit dan nyeri di tubuhnya, ditambah sedikit sakit kepala," beber Coetzee pada BBC, Minggu (28/11/2021).

Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, Dr Angelique Coetzee (The Telegraph)

Pasien itu, kata Coetzee, tidak mengalami sakit tenggorokan, namun terasa gatal.

Tetapi, ia tidak mengalami gejala batuk dan kehilangan rasa atau bau, gejala yang dikaitkan dengan jenis virus sebelumnya.

Coetzee menyebut, ia menguji pasien itu dan hasilnya positif.

Tak hanya itu, empat anggota keluarga si pasien juga dinyatakan positif Covid-19 varian Omicron.

Di hari itu, ia juga melihat lebih banyak pasien bergejala sama, yang berbeda dari varian Delta.

Sekitar setengah dari pasien Coetzee diketahui tidak divaksinasi.

Hal tersebut mendorongnya memperingatkan komite penasihat vaksin Afrika Selatan, di mana ia menjadi anggotanya.

Pasien varian Omicron lain yang Coetzee lihat sejauh ini, juga mengalami apa yang ia gambarkan sebagai gejala "sangat ringan".

Baca juga: Wiku Adisasmito Minta Semua Pihak Kompak Mencegah Penyebaran Varian Baru Omicron

Ia menambahkan, rekan-rekannya juga telah mencatat kasus serupa.

Kendati menilai gejala Omicron "sangat ringan", Coetzee mengaku khawatir jika varian baru ini menginfeksi lansia yang tidak divaksinasi.

"Yang harus kita khawatirkan sekarang adalah saat orang yang lebih tua dan tidak divaksinasi, terinfeksi varian baru."

"Jika mereka tidak divaksinasi, kita akan melihat banyak orang mengalami penyakit parah," pungkasnya, dilansir The Telegraph.

Gejala Omicron

Ilustrasi Covid-19 (smartraveller.gov.au)

Mengutip Metro.co.uk, sejauh ini laporan mengenai gejala Omicron disebutkan "sangat ringan".

Diyakini, Omicron menunjukkan gejala yang sama seperti varian Covid-19 lainnya.

Dirangkum dari Metro.co.uk dan NDTV, berikut gejala Omicron:

1. Suhu tinggi di bagian dada atau punggung;

2. Kelelahan luar biasa;

3. Tidak ada penurunan signifikan tingkat saturasi oksigen;

4. Tidak mengalami kehilangan rasa atau bau;

5. Tenggorokan gatal;

6. Sebagian besar pasien pulih tanpa rawat inap.

Lantas, apakah vaksin Covid-19 atau booster efektif melawan Omicron?

Bukti saat ini menunjukkan Omicron bisa menjadi lebih resisten terhadap vaksin, dibanding varian lainnya.

Hal ini lantaran jumlah mutasi yang dimiliki jenis B.1.1.529, dan fakta bahwa protein lonjakannya punya perubahan yang berbeda.

Namun, terlalu dini untuk mengatakan apakah Omicron benar-benar resisten terhadap vaksin.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Gejala Omicron, Varian Baru Covid-19 dari Afrika Selatan, Digambarkan Sangat Ringan

Berita Terkini