Superbike Mandalika 2021

Dampak WorldSBK di Mandalika, Gairahkan Pariwisata dan Perekonomian Warga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BALAPAN: Para kru melakukan persiapan sebelum balapan WorldSBK di Sirkuit Pertamina Mandalika, Jumat (19/11/2021).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) mengklaim penyelenggaraan MOTUL FIM Superbike World Championship (WorldSBK), di Pertamina Mandalika International Street Circuit  memberi dampak besar bagi perekonomian warga.

Direktur Operasi dan Inovasi Bisnis ITDC Arie Prasetyo mengatakan, berdasarkan laporan salah satu pelaku pariwisata bidang jasa transportasi, biasanya mereka mendapatkan omzet Rp 10-15 juta per bulan.

Tapi selama November 2021, omzet naik mencapai Rp 70 juta.

Di sektor akomodasi, WorldSBK telah meningkatkan okupansi hotel, rata-rata mencapai 95 persen.

Ketua Mandalika Hotel Association (MHA) Samsul Bahri menyebutkan, okupansi kamar mengalami kenaikan signifikan menjelang maupun selama WorldSBK berlangsung.

Baca juga: Modus Komplotan Copet Ibu Kota di Mandalika, Sekeluarga Nyopet Sambil Nonton Bareng Balap Superbike

Baca juga: Jaringan Copet Internasional Sasar MotoGP di Mandalika, Polda NTB Tingkatkan Pengamanan

Sebelum WorldSBK, okupansi rata-rata 15 persen, meningkat hingga 95 persen.

Sementara untuk omzet sendiri biasanya sebelum WorldSBK  mencapai 15 persen, namun setelah WSBK mencapai 85 persen.

Peningkatan okupansi tidak di Mandalika, tapi juga memberikan dampak pada akomodasi-akomodasi di  luar Mandalika.

Permintaan kamar penginapan yang tinggi membuka peluang kerja bagi pekerja perhotelan yang sempat dirumahkan karena pandemi.

“Sejak wacana digulirkan WSBK di Mandalika, kami di asosiasi yang terdiri dari 54 perusahaan perhotelan merasakan dampak positif dari peningkatan okupansi,” kata Samsul.

Baca juga: Toprak Berjanji Makan Ketoprak setelah Jadi Juara Dunia Superbike di Mandalika

Baca juga: Toprak Persembahkan Gelar Juara Dunia Superbike bagi sang Ayah

UMKM lokal juga terangkat. Penjual makanan dan minuman merupakan UMKM paling merasakan manfaat ekonomi event tersebut.

Bsama, salah satu penjual makanan di area inner sirkuit menuturkan, jam 09.00 WITA sudah ada yang    belanja dan jam 13.30 WITA sudah habis.

”Terhitung sangat cepat habis, apalagi penonton WSBK sangat ramai,” katanya.

Tingginya antusiasme masyarakat Indonesia untuk menyaksikan balapan juga meningkatkan perputaran uang di Mandalika.

Halaman
12

Berita Terkini