Tantangan serupa juga dialami oleh Andre Satriawan sebagai penyelenggara event “Pesona Khazanah Ramadhan.” Sejak pertama kali digelar di tahun 2020, event yang menekankan pada pameran dan kuliner wisata halal di NTB ini harus digelar secara daring akibat pandemi.
“Di tahun 2021, setelah ada pelonggaran PPKM, akhirnya memungkinkan kami untuk menggelar acara secara hybrid. Karena itu, tahun ini, kita mengadakan bazaar Ramadhan, namun dengan protokol CHSE yang ketat. Jumlah audiens dibatasi, ada fasilitas cuci tangan dan pembagian masker,“ jelas Andre.
Ke depannya, Kemenparekraf akan menggelar CERPEN untuk sosialisasi protokol CHSE terkait penyelenggaraan acara di Makassar yang merupakan kota terakhir dari 5 kota kegiatan CERPEN 2021 yaitu Medan, Yogyakarta, Surabaya, Mandalika-Lombok, dan Makassar.
Untuk informasi lebih lanjut tentang kampanye CHSE, silakan kunjungi chse.kemenparekraf.go.id.