TRIBUNLOMBOK.COM - Aksi pemuda DRS (24) warga Kepanewon Pundong, Kabupaten Bantul membuat sang ibunda kehilangan kesabaran.
DRS tega menjual perabot rumah milik orang tua untuk memenuhi keinginan kekasih.
Bahkan DRS sempat menurunkan genting rumah untuk dijual.
Dikutip Kompas TV, ibunda DRS langsung melaporkan anaknya sendiri ke kantor polisi setelah tahu genting rumahnya mulai dimasukkan ke dalam truk untuk dijual.
"Genting aja sudah diturunin, aku gak bisa memaafkan begitu saja, aku harus tegas dan menjalani hukumannya. Biar dia sadar apa arti hidup. Jangan seenaknya, kalo udah genting saya harus berlindung kemana, saya sebagai orang tua kurang apa?" ujar sang ibu.
Baca juga: Kisah Pilu Remaja di Salatiga, Trauma Berat karena Dicabuli Ayah Sejak 2009, Takut Berada di Rumah
Sebelumnya, DRS juga sempat menjual perabot rumah seperti daun pintu, kursi, meja.
Hasil dari penjualan perabot tersebut digunakan DRS untuk membahagiakan sang kekasih yang baru ia kenal satu bulan,
Ketika diamankan polisi, DRS mengakui perbuatannya.
Ia menjelaskan jika pendapatannya sebagai driver ojek online minim.
Terlebih harus memenuhi kebutuhan sehari-hari dan menuruti keinginan pacar.
Saat diperiksa, DRS mengakui jika semua barang yang dia jual digunakan untuk menyenangkan sang kekasih.
Baca juga: Pengakuan Mantan ART Disekap Kakak Nirina Zubir: Pagar Digembok, Sakit Tak Diizinkan Keluar Rumah
"Kalau itu (uang hasil jual perabotan rumah) saya buat makan sehari-hari, sama buat cewek saya."
"Saya cewek ada satu, rumahnya di Ngawi, Jawa Timur," ujarnya dikutip dari TribunJogja.com.
DRS mengaku mengenal pacarnya baru satu bulan, saat dia mendapat orderan di sekitar Terminal Giwangan.
Sejak saat itu keduanya pun menjalin hubungan asmara.
Selama itu pula, DRS kerap memenuhi kebutuhan pacarnya.
Pasalnya DRS mengaku sudah sangat cinta kepada pacarnya.
"Sistemnya memberi ya langsung kasih, kadang berupa makanan, kadang tas dan kadang baju. Saya lakukan ya karena cinta," ujarnya.
Baca juga: Hidup Mewah setelah Dinikahi Pengusaha, Meggy Wulandari Dikritik Lakukan Ini: Izinkan Aku Bahagia
Bahkan masih dalam posisi keadaan terborgol dan memakai baju tahanan ia menyampaikan pesan kepada pacarnya tersebut.
"Jaga kesehatan dan jangan lupa makan," ucapnya.
Selain itu, diapun juga menyatakan rasa penyesalannya karena telah berbuat jahat kepada ibunya.
"Saya menyesal. Setelah merenung di sel saya menyesal lahir batin, Sudah minta maaf ke ibu saya. Yang jelas karena sudah begini ya berani berbuat harus berani bertanggung jawab," tutupnya.
Kanit Reskrim Polsek Pundong Ipda Heru Pracoyo mengungkapkan, aksi DRS yang menjual seluruh barang perabotan di rumahnya tidak diketahui oleh ibunya.
"Ibunya bekerja sebagai asisten rumah tangga di Kasihan Bantul sejak dua bulan lalu. Dia tinggal di tempat ia bekerja," ungkapnya dilansir TribunJogja.com.
Selama ini DRS tinggal sendiri di rumah tersebut, sedangkan ayahnya juga sudah meninggal.
DRS sempat bekerja sebagai ojek online di sekitar Terminal Giwangan.
Baca juga: Sosok Kekasih Baru Rohimah, Rommi Sempat Kerja di Luar Negeri dan Ini Alasan Pilih Mantan Kiwil
Namun motor yang ia gunakan untuk bekerja justru digadaikan ke temannya.
Saat tak bisa bekerja menjadi ojol karena tak punya kendaraan, ia mulai mengenal perempuan asal Ngawi Jawa Timur yang tinggal di Yogyakarta.
"Sekitar tanggal 14 Oktober dia sudah mulai menjual perabotan rumah tangga, ada lemari, meja, kursi, semua perabotan di rumah habis. Termasuk daun pintu semua sudah habis," ungkapnya.
Hingga terakhir, pada hari Minggu (7/11/2021) kemarin DRS berniat menjual genting rumahnya.
Genting rumahnya sudah diangkut ke dalam truk untuk dijual, beruntung warga sekitar sempat menghentikan dan melaporkan perbuatan DRS ke ibunya.
Melihat isi rumahnya sudah dalam kondisi kosong, termasuk genting rumah sudah diturunkan, Paliyem sontak marah dan melaporkan anaknya ke Polsek Pundong.
Baca juga: Bantah Perebutkan Hak Waris, Ayah Bibi Ardiansyah: Kalau Bisa Milih, Lebih Baik Saya Meninggal Dulu
"Orang tuanya juga sudah bilang bahwa dirinya, Pak RT, tetangga, sudah sering menasehati, tapi tetap tidak bisa. Ibunya pun minta dilanjutkan (proses hukum)," katanya.
Heru menyatakan bahwa pada hari minggu itu pihaknya sempat memberikan waktu untuk mediasi.
Namun karena kesabaran sang Ibu sudah habis, DRS tetap dilaporkan ke Polsek Pundong.
"Saat itu kita kasih waktu untuk mediasi, namun paginya tetap melaporkan. Dan kita dari polsek tetap melayani laporan tersebut," tambahnya.
Dari pengakuan tersangka, perabotan rumah tangga telah dijual dengan harga yang jauh dari pasaran.
Misalnya lemari dan empat kursi panjang dijual seharga Rp 500 ribu.
Sementara dua daun pintu, meja kursi dijual seharga Rp 700 ribu.
"Harganya tidak sesuai, yang penting dia dapat uang. Uangnya itu digunakan untuk foya-foya bersama teman perempuannya," bebernya.
"Padahal kalau satu pintu saja, kalau normal dijual bisa Rp 2,5 juta. Sementara total kerugian kalau dihitung kurang lebih Rp 24 juta," imbuhnya.
Atas perbuatannya, DRS saat ini meringkuk di sel tahanan Polsek Pundong.
Polisi menjeratnya dengan pasal 367 KUHP tentang Pencurian Dalam Keluarga dengan ancaman penjara paling lama lima tahun.
(Kompas TV/ Tribunjogja.com/ Santo Ari)