Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Bank Indonesia Perwakilan Nusa Tenggara Barat (NTB) menyebut kondisi perekonomian Provinsi NTB terus membaik.
Bahkan pada triwulan IV 2021, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi NTB mencapai 5,01 persen hingga 5,81 persen.
Angka ini cukup tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi darah lain di Indonesia. Serta memberikan optimisme menyambut tahun 2022.
Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTB Heru Saptaji memaparkan, membaiknya perekonomian NTB tercermin dari pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Baca juga: Jaringan Copet Internasional Sasar MotoGP di Mandalika, Polda NTB Tingkatkan Pengamanan
PDRB NTB sejak triwulan II dan triwulan III 2021 terus tumbuh, masing-masing sebesar 4,76 persen dan 2,42 persen, year over year growth (yoy) atau pertumbuhan tahun ke tahun.
”Capaian ini jauh lebih baik dibandingkan dengan kondisi triwulan I-2021 yang masih mengalami kontraksi sebesar -1,17 persen (yoy),” kata Heru Saptaji, dalam pertemuan tahunan BI Tahun 2021, di ruang serbaguna BI NTB, Rabu (24/11/2021).
Pertemuan tahun ini mengangkat tema “Bangkit dan Optimis Sinergi dan Inovasi untuk Pemulihan Ekonomi bagi NTB Gemilang.”
Heru Saptaji melanjutkan, walau sedikit melambat pada triwulan III 2021 karena tekanan LU perdagangan dan LU transportasi akibat penerapan PPKM.
Tapi pengendalian kasus Covid-19 secara keseluruhan di Provinsi NTB sangat baik.
Setelah triwulan III mengalami lonjakan kasus akibat merebaknya varian delta, kini Provinsi NTB memasuki risiko rendah dengan cakupan vaksinasi yang juga terus ditingkatkan.
”Tentunya ini berdampak pada kebijakan mobilitas yang semakin melonggar dan mendorong peningkatan kegiatan ekonomi,” katanya.
Indikator terjaganya perekonomian NTB juga dilihat dari inflasi NTB pada Oktober 2021 dalam koridor baik yakni 1,90 persen (yoy).
”Tentunya hal ini tidak lepas dari upaya dan ikhtiar melalui kebijakan pengendalian inflasi yang terus kita lakukan dengan baik,” ujarnya.
Selain itu, resiliensi stabilitas sistem keuangan NTB juga tetap terjaga baik.
Tercermin dari kredit yang masih mengalami pertumbuhan 3,71 persen (yoy), serta NPL dan LAR yang masih berada pada level aman.
Baca juga: Komplotan Copet Ibu Kota di Mandalika Jaringan Internasional, Peringatan Jelang MotoGP
”Kuatnya sektor keuangan tentunya tidak terlepas dari dukungan sistem pembayaran yang lancar dan handal,” katanya.
Dari sisi sistem pembayaran tunai, rata-rata perputaran uang mencapai Rp 1,13 triliun.
Sedangkan untuk sistem pembayaran non tunai terus mengalami pertumbuhan terutama untuk uang elektronik dan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK).
Mencermati perkembangan indikator terkini, untuk triwulan IV 2021, ekonomi NTB diperkirakan tumbuh pada kisaran 5,01 persen sampai 5,81 persen (yoy).
Sedangkan pertumbuhan sepanjang tahun 2021 pada kisaran 2,68 sampai 3,48 persen (yoy), dengan inflasi diperkirakan masih relatif sama dengan target inflasi Nasional, kisaran 1,81 sampai 2,41 persen (yoy).
Untuk mencapai tujuan stabilitas dan pertumbuhan ekonomi daerah, lima hal yang menjadi prioritas arah kebijakan Bank Indonesia Provinsi NTB tahun 2021.
Diantaranya, pengembangan ekonomi yang berorientasi pada pengendalian inflasi, pengembangan ekonomi berorientasi ekspor.
Kemudian pengembangan ekonomi berbasis syariah, pengembangan ekonomi berbasis digital, dan pengembangan ekonomi inklusif.
Untuk pemulihan ekonomi dengan berbagai tantangan ke depan, BI NTB tahun 2022 memiliki program unggulan untuk mempertahankan percepatan pemulihan ekonomi.
Diantaranya melalui peningkatan nilai tambah perekonomian di NTB, khususnya pada 3 sektor prioritas.
Sektor pertanian, pertambangan, dan pariwisata termasuk industri kreatif.
Tiga sektor ini akan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di NTB.
”Aktivitas perekonomian yang sudah mulai menggeliat perlu dipertahankan dan ditingkatkan,” imbuhnya.
Baca juga: Upah Minimum Provinsi (UMP) NTB 2022 Naik 1,07 Persen
Di sisi lain potensi kenaikan inflasi juga perlu diantisipasi.
Hal itu membutuhkan sinergi yang kuat satu sama lain dan membuat inovasi untuk menciptakan solusi.
Heru Saptaji menambahkan, tahun 2022, diprakirakan ekonomi NTB akan tumbuh pada kisaran 5,47 persen sampai 6,27 persen (yoy) dibarengi tingkat inflasi pada kisaran 2,5 persen sampai 3,5 persen (yoy).
(*)