TRIBUNLOMBOK.COM - Kasus pembunuhan di Subang telah memasuki hari ke-65.
Seperti diketahui, korban bernama Tuti dan anaknya Amalia Mustika Ratu ditemukan meninggal dunia pada 18 Agustus 2021.
Kini, Yosef (55) kembali dimintai keterangan oleh pihak berwajib.
Yosef diketahui sebagai suami korban Tuti.
Ia juga merupakan ayah dari korban Amalia.
Pemeriksaan Yosef bertempat di Mapolres Subang.
Baca juga: Beda Pengakuan Yosef pada TV & Anak Soal Kunci Rumah di Malam Pembunuhan Subang, Rekaman Jadi Bukti
Baca juga: Polisi Berhasil Kantongi Petunjuk Emas Siapa Pelaku Pembunuhan Subang, Berkat Kuku Amalia Mustika
Hal itu dilakukan pada hari Kamis (21/10/2021).
Itu berarti, Yosef sudah 14 kali diperiksa pihak berwajib.
Pada pemeriksaan tersebut, Yosef diminta keterangan selama delapan jam.
Dia ditanya secara mendetail oleh penyidik tentang kejadian pada 17 Agustus atau malam hari sebelum Tuti dan Amalia ditemukan tewas.
Baca juga: 2 Bulan Pembunuhan Subang Masih Misteri, Yosef Dicurigai Lagi Gara-gara Telepon : Marah-marah
"Hasil dari BAP hari ini (Kamis), Pak Yosef dimintai keterangan hal-hal detail di tanggal 17 Agustus malam dan tanggal 18 Agustus pagi," ucap kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat, di Satreskrim Polres Subang, dikutip dari Tribun Jabar.
Pada pemanggilan ke-14 ini, Yosef mendapat 20 pertanyaan dari polisi.
"Kebanyakan kami ngobrol. Kami berbicara dengan pihak penyidik menyampaikan beberapa hal.
Diskusi juga, ditanyakan yang dituangkan dalam BAP ini," ujar Rohman.
Sebelumnya diberitakan, Tuti dan anaknya Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas di rumah mereka di Kampung Ciseuti, Desa Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada 18 Agustus.
Dari hasil penyelidikan, polisi meyakini bahwa keduanya dibunuh.
Namun, sudah 65 hari kasus perampasan nyawa ibu dan anak tersebut berjalan, polisi belum juga mampu mengungkap pembunuh Tuti dan Amalia.
Sejauh ini, sudah ada 54 saksi yang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
Petugas juga telah menemukan sejumlah petunjuk, di antaranya jejak kaki, sidik jari, serta papan pencuci baju berlumuran darah yang diduga digunakan pelaku untuk membunuh kedua korban seperti dikutip dari TribunJabar.id dengan judul: KASUS SUBANG TERKINI, Yosef Diperiksa 8 Jam, Ditanya soal Sehari Sebelum Kejadian, Alibi Kuat?.
Marah-marah di Telepon
Dua bulan lebih sudah kasus pembunuhan Subang masih menjadi misteri.
Fakta demi fakta terungkap, tetapi polisi masih belum menemukan dalang kejam di balik pembunuhan ibu dan anak, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Kesaksian tetangga tak sedikit yang menyudutkan Yosef.
Yosef, suami Tuti Suharini sekaligus ayah dari korban Amalia Mustika Ratu disebut-sebut sebagai saksi pertama yang ada di TKP.
Selain Yosef, Mimin, Yoris dan kerabat lainnya, warga sekitar pun turut memberikan kesaksiannya.
Dua di antaranya adalah Ujang, petugas kebersihan dan Ketua RT setempat, bernama Dede.
Keduanya merupakan saksi saat situasi pertama kali penemuan mayat di Subang berada di TKP, selain Yosef.
Kini Dede, Ketua RT Jalan Cagak itu mengungkapkan fakta baru adanya saksi lain bernama Wawan yang melihat Yosef menelepon sambil marah-marah.
Ketua RT itu pun menceritakan, saat menyaksikan situasi pertama kali mengetahui ada tragedi di rumah Yosef.
Hal ini diungkapkan Kepala Desa Jalan Cagak, Indra Zaenal saat mengobrol dengan dua saksi tersebut, lewat kanal Youtube-nya yang diunggah (14/10/2021).
Indra Zaenal, Kepala Desa Jalan Cagak menanyakan awal mula penemuan jasad Tuti dan Amalia di lokasi bersama Yosef.
Kemudian, Ujang petugas kebersihan mulai menceritakan kronologi saat ia dimintai bantuan Yosef.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Nenek di Ladang Jagung, Polres Sumbawa Tangkap Tiga Orang
Ia mengatakan saat itu Yosef memanggil dari kejauhan, sekira tiga meter.
“Pak Ujang, Pak Ujang pang milariken bumi abdi itu, acak-acakan, pangningalikeun we lah,”
(Pak Ujang, Pak Ujang tolong lihat di rumah saya, seperti berantakan,)” ujar Ujang meniruka Yosef.
Setelah itu, kata Ujang Yosef berlari kecil ke dalam rumah, dan dirinya mengikutinya dari belakang.
Saat sampai di TKP, sementara Yosef masuk ke rumah, Ujang mengaku dirinya tak berani masuk.
Saat tiba Ujang mengaku tak melihat motor Yosef, namun ia melihat satu unit motor berada di dalam rumah.
Ia juga tidak melihat secara detail darah atau air mengalir di dalam rumah.
Ujang mengaku hanya melihat kondisi berantakan di ruang tamu yang agak berantakan.
Karena tak berani masuk ke dalam, Ujang memilih pergi mengecek situasi di belakang rumah.
Di sana ia melihat banyak darah sehingga membuatnya kaget hingga memutuskan untuk melapor ke Ketua RT setempat.
Baca juga: Kasus Pembunuhan Nenek di Ladang Jagung, Polres Sumbawa Tangkap Tiga Orang
Kemudian Indra Zaenal bertanya apakah Ujang melihat genangan air yang ada di bawah mobil.
Ujang pun mengatakan saat di TKP di mobil Alphard tidak melihat bercak darah namun melihat genangan air tersebut.
Lanjut Ujang bercerita karena melihat darah yang masih segar itu, ia pun langsung berinisiatif melapor ke Ketua RT.
“Pak RT, Pak RT kaditu heula, di bumi Pak Yosef aya seeur darah,” ucap Ujang.
Setelah Ujang melapor Ketua RT, karena kondisi jalan, Dede memutuskan melewati jalan kebun di sekitar rumah TKP.
Melihat situasi di depan rumah sudah ramai, ia melihat kondisi TKP berada di belakang.
Di sana betapa terkejutnya Dede melihat banyaknya darah di pintu belakang.
Kemudian, Dede mulai menceritakan polisi meminta bantuannya untuk mengumpulkan para saksi, termasuk di antaranya para remaja.
Kemudian, Dede mengabsen satu per satu saksi yang ia kumpulkan tersebut.
Dede pun menceritakan adanya saksi bernama Wawan yang melihat Yosef menelepon sambil marah-marah.
Ia pun meminta kepada Wawan untuk mengatakan keterangan tersebut kepada polisi.
“Sok atuh Wan saurkeun anu nelepon enjing-enjing Pak Yosef teh, kumaha kronologina ka Pak Aep (polisi),” ujar Dede menirukan ucapannya saat itu.
Saat itu diakui Dede ia mengira Yosef marah-marah saat menelpon itu setelah ia dan Yosef melapor ke polisi.
Ternyata Dede mendapat keterangan dari Wawan yang melihat Yosef menelepon sambil marah-marah pagi-pagi sebelum Wawan narik muatan.
“Sanes Pak RT, tah Mang Ujang oge ngupingnya, abdi ti parapatan narik muatan arah ka kulon duka ka Jambu duka ka Ciseuti, ninggal Pak Yosef di SD Sawo ekeur nelepon ambek-ambekan, duka cenah nelepon saha-sahana mah,”
(Bukan Pak RT, kata Wawan, Ujang juga mendengar, saya dari perempatan jalan narik muatan ke arah jalan Jambu dan Ciseuti, melihat Pak Yosef di SD Sawo sedang menelepon sambil marah-marah, saya tidak tahu ia menelpon siapa),” tutur Dede menerikukan perkataan Wawan.
Dede pun menceritakaan saat itu Wawan akan menghampiri Yosef, namun karena situasi Yosef sedang marah-marah, ia pun langsung berangkat.
Setelah itu, kata Dede, Wawan justru menarik dirinya menuju Polres Subang melaporkan kejadian di rumah Yosef tersebut.
Dede menjelaskan, ia mengira Wawan melihat Yosef setelah ia melaporkan kejadian.
Ternyata kata Dede, Wawan melihat Yosef menelepon sambil marah-marah itu sebelum ia melapor.
• 2 Pria Ancam Bunuh Kapolsek karena Dangdutan Dibubarkan, Kini Pelaku Terancam Dipenjara
Lanjut Dede pun dari sana mengira Yosef sudah ada ada di sekitar TKP pagi-pagi.
“Jadi eta mah sateacan narik abdi, berarti enjing keneh, (jadi kejadian itu sebelum Wawan mengantarkan saya, berarti Yosef ada masih pagi-pagi,” ujar Dede.
Artikel lainnya terkait pembunuhan
(TribunJabar)