Dari hasil penyelidikan polisi, DWL dan HS adalah pasangan selingkuh. Mereka berdua sama-sama telah memiliki pasangan.
DWL tewas dibunuh oleh HS dan pria berusia 45 tahun itu kemudian mengakhiri hidupnya sendiri dengan gantung diri di atas pohon.
Terbongkar dari pesan di ponsel korban
Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Blitar Kota AKP Momon Suwito Pratomo membenarkan jika perempuan berusia 30 tahun berinisial DWL itu dibunuh oleh kekasihnya sendiri, HS.
Salah satu bukti kuat dari peristiwa tersebut adalah pesan ancaman HS ke DWL melalui pesan ponsel.
"Pertama, adanya bukti ancaman pelaku kepada korban yang disampaikan melalui WA (WhatsApp).
Bunyi ancaman itu 'Tak pateni kowe (aku bunuh kamu),'" kata Momon.
Menurutnya pesan tersebut dikirim HS setelah DLW ingin mengakhiri hubungan gelapnya degan HS.
Dalam pesan WhatsApp, DWL mengatakan ingin memperbaiki hubungannya dengan sang suami dan mengakhiri hubungannya dengan HS.
Namun, HS tidak menerima keinginan tersebut dan menganggap hal itu hanya alasan DWL untuk meninggalkan dirinya. Melalui pesan, HS juga menuding DWL memiliki kekasih gelap yang baru.
Momon mengatakan DWL menjalin hubungan dengan HS sebelum ia menikah. Bahkan HS juga yakin jika anak pertama DWL adalah anak biologisnya. Karena itu ia tak mau berpisah dengan DWL.
"Intinya HS tidak mau mengakhiri hubungannya dengan DWL," ujarnya.
Selang waktu dua jam
Momon mengatakan dari hasil otopsi, DWL diketahui kehilangan nyawa lebih dulu. Antara DWL dan HS ada selang waktu sekitar 2 jam.
"DWL meregang nyawa hanya berselang satu dua jam saja sebelum HS tewas akibat menggantung diri," ujarnya.