Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Para peserta Hutama Karya (HK) Endurance Challenge 2021 Lombok Series, harus berjuang keras untuk sampai di garis finish.
Panasnya cuaca di Lombok membuat peserta harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk bertahan sampai akhir.
Tantangan terberat adalah saat berlari mengelilingi Sirkuit Mandalika di bawah suhu 31 derajat Celcius.
Setelah bersepeda 100 kilometer dari Pantai Sire, Lombok Utara stamina peserta mulai berkurang.
Baca juga: Andy Wibowo Jadi yang Tercepat di HK Endurance Challenge 2021
Tapi mereka kembali harus berlari di bawah terik matahari.
Mereka harus berlari sepanjang 21 kilometer mengelilingi service road sirkuit.
Beberapa peserta mengaku, tahap akhir ini yang paling berat.
Baca juga: HK Endurance Challenge: Tantangan Renang Gili Air-Pantai Sire Ditaklukan Dalam Sejam
"Trek untuk larinya panas sekali, kalau di daerah lain (lari) di pegunungan banyak pohon-pohonnya," kata Yang Bahtiar (40), juara HK Endurance Challenge 2021 Lombok Series, Minggu (17/10/2021).
Karena trek lari berupa aspal, ditambah angin pantai dan cuaca panas, sebagian besar peserta hanya bisa berjalan.
"Semuanya orang jalan, tak ada yang kuat (lari), semua (peserta) jalan," kata Yan Bahtiar.
Beratnya medan di tahap akhir membuat peserta banyak kram.
"Saya juga hampir kram tadi," katanya.
Yan Bahtiar, peserta asal Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyelesaikan triathlon sejauh 123 kilometer dalam waktu 5 jam 34 menit 4 detik.
Dia keluar sebagai juara, meski catatan waktunya kalah dari atlet nasional Andy Wibowo, dengan waktu 4 jam 11 menit 50 detik.
Yan Bahtiar menambahkan, semua tahapan dalam triathlon HK Endurance Challenge menantang semua.
Baik saat renang 2 kilometer dari Gili Air ke Pantai Sire.
Kemudian sepeda 100 kilometer dari Pantai Sire ke Mandalika.
Hingga lari 21 kilometer mengelilingi Sirkuit Mandalika.
"Tapi yang lebih (banyak) keluar tenaga itu pas larinya," katanya.
Baginya, tantangan saat renang dan sepeda biasa.
"Saat renang arusnya juga tidak ada," katanya.
Meski demikian, sepanjang rute mereka menikmati pemandangan alam yang cukup indah.
Lombok menurutnya sangat cocok menjadi lokasi perhelatan olahraga triathlon.
"Luar biasa," katanya.
Hal yang sama diungkapkan atlet nasional Andy Wibowo.
"Suhu cukup panas kali ini, jadi itu yang menjadi tantangan para atlet yang mengikuti event ini," katanya.
Sehingga dia pun berupaya menyiasati dengan membah nutrisi.
Hanya saja pada saat bersepeda, di kilometer 75 dia lupa menambah nutrisi.
"Memang agak terkendala dengan minum tadi, makanya di lari tadi saya mengalami kram," katanya.
(*)