”Terpaksa kami tidur di bawah kolong mobil,” keluhnya.
Untuk bisa bertahan hidup di Lembar, mereka terpaksa menjual murah barng milik pribadi.
Tidak adanya kepastian jadwal KM Egon
”Dari pihak Pelni juga tdak ada yang pantau kita,” katanya.
Sore kemarin, Kamis (2/9/2021), pukul 17.00 keluar jadwal KM Egon, rencananya kapal yang ditunggu-tunggu akan datang Sabtu (4/9/2021), besok.
”Tapi kami masih meragukan karena sering kali jadwalnya keluar pada saat hari yang ditentukan batal lagi,” ujarnya.
Para sopir kini hanya bisa berharap melalui media massa, pemerintah tahu apa yang mereka alami.
Sehingga aspirasi sopir, sebagai pengguna jasa sampai kepada pihak yang berwewenang.
Ke depan, mereka berharap tidak lagi terjadi seperti saat ini.
Ketika KM Egon sedang berhalangan untuk berlayar atau docking (pemeliharaan), harusnya ada kapal pengganti sebagai alternatif.
”Kalau bisa sekarang kami minta kepda bapak ibu yang bewewenang agar tambahkan kapal satu lagi,” harapnya.
Baca juga: Banyak Warga NTB Sulit Akses Kartu Prakerja karena Susah Sinyal
Saat ini sekitar 96 orang sopir truk dan kenek tertahan di Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.
Terkait hal itu, Kapolsek Kawasan Pelabuhan Lembar Iptu Irvan Suharman yang dikonfirmasi menjelaskan, mereka merupakan penumpang tujuan Waingapu, NTT.
”Kapalnya masih docking, dalam perbaikan info dari Pelni,” katanya, saat dikonfirmasi TribunLombok.com.
Ia mejelaskan, jadwal kapal yang mengangut penumpang dengan kendaraan rute Lembar - Waingapu hanya 1 kapal, yaitu KM Egon.