Virus Corona

Inilah Gejala Covid-19 Varian Delta yang Mudah Menular, Berakibat Terlambatnya Pencatatan Kasus

Editor: wulanndari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19- Tingginya tekanan terhadap layanan kesehatan tersebut disebabkan varian delta yang menyebabkan pasien Covid-19 melonjak.

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Covid-19 varian delta meresahkan setelah masuk di wilayah Indonesia.

Bahkan ini berdampak pada terlambatnya pencatatan kasus covid-19 di Indonesia.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan terlambatnya pencatatan kasus Covid-19 karena tingginya tekanan terhadap layanan kesehatan.

Tingginya tekanan terhadap layanan kesehatan tersebut disebabkan varian delta yang menyebabkan pasien Covid-19 melonjak.

"Karakteristik varian delta yang mudah menular memberikan tekanan yang cukup besar pada fasilitas penyedia layanan kesehatan dan laboratorium, serta berbagai unsur lainya sehingga menimbulkan potensi keterlambatan pencatatan," kata Wiku dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis, (22/7/2021).

Baca juga: Tolak Hasil Swab Covid-19, Keluarga Pasien di Lombok Tengah Marah-marah ke Petugas Puskesmas

Baca juga: Jokowi Sidak Apotek Cari Obat Covid, Langsung Hubungi Menkes: Antivirus, Antibiotik Gak Ada Semua

Sebelumnya sejumlah pihak menyoroti turunnya jumlah testing Covid-19, di penghujung masa PPKM Darurat.

Turunnya jumlah testing tersebut menyebabkan jumlah kasus yang ditemukan juga sedikit.

Wiku mengatakan pada prinsipnya untuk dapat melihat gambaran kondisi testing secara menyeluruh harus dilihat secara mingguan sesuai dengan rekomendasi WHO.

Baca juga: TNI Jemput Bola Kejar Target 70 Persen Vaksinasi Covid-19 di Jakarta Sebelum 17 Agustus 2021

"Karena kalau dilihat harian akan sangat dinamis naik turunnya," kata dia.

Wiku mengatakan jumlah testing Indonesia perpekan pada awal Juli lalu telah mencapai 4 kali standar WHO.

Pemerintah terus berupaya meningkatkan jumlah testing dalam penanganan Covid-19 sekarang ini.

Baca juga: Malaysia Laporkan 13.034 Kasus Baru Covid-19, Setengah Tambahan Kasus Berasal dari Lembah Klang

Salah satunya dengan menetapkan target testing di setiap daerah secara spesifik.

"Harus ada kerjasama setiap daerah untuk mencapai rasio target testing yang spesifik di tiap daerah berdasarkan positifity rate di masing-masing kabupaten kota, sekaligus pemberdayaan posko ditingkat komunitas, untuk mencapai target testing sebanyak minimal 15 kontak per satu kasus konfirmasi," katanya.

Apa Itu COVID Varian Delta?

Dikutip dari corona.jakarta.go.id, Covid-19 Varian Delta (B.1.617.2) merupakan mutasi dari Covid-19 yang telah menyebar (SARS-CoV.2 B.1.617). 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melabeli Delta sebagai varian  of concern (VOC) pada 11 Mei.

Sejak 14 Juni 2021 varian ini telah menyebar ke 74 negara, termasuk Indonesia.

Covid-19 Varian Delta dikategorikan sebagai virus yang mengkhawatirkan karena mengurangi netralisasi oleh antibodi secara signifikan.

ILUSTRASI varian baru virus corona (The Scotsman)

Gejala Covid-19 Varian Delta

Seperti yang kita ketahui, virus corona akan menyebabkan beberapa gejala seperti:

- demam

- batuk kering

- napas pendek

- kelelahan yang luar biasa

- menggigil

- ketidakmampuan untuk mencium atau merasakan.

Baca juga: Gejala Covid Varian Delta, Ini Bedanya dengan Gejala Umum Virus Corona

Baca juga: Pasien Covid-19 di Lombok Barat Bisa Perawatan Sambil Merasakan Liburan di Hotel Senggigi

Baca juga: Gejala Covid-19 Varian Delta: Mirip Seperti Flu, Mudah Menular dan Cenderung Menginfeksi Anak Muda

Beberapa gejala tersebut mungkin masih dialami oleh mereka yang terinfeksi varian Delta. 

Namun ada beberapa gejala tambahan yang dialami oleh penderita varian delta, seperti:

- nyeri otot

- sakit kepala

- sakit tenggorokan

- hidung tersumbat atau pilek

- mual atau muntah

- diare

- sakit perut

- kehilangan nafsu makan

- gangguan pendengaran

- pembekuan darah

- gangren (kematian jaringan tubuh).

Baca juga: Menkes Ungkap Covid-19 Varian Delta Mulai Menyebar di Luar Pulau Jawa

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut maka, sebaiknya segera lakukan cara berikut:

- melaporkan hasil tes Covid-19 kepada pejabat setempat atau di lingkungan tempat tinggal Anda

- lakukan isolasi mandiri  sesegera mungkin

- Jika mengalami gejala ringan, Anda dapat melakukan isolasi mandiri di fasilitas isolasi pemerintah atau rumah Anda bagi yang memenuhi persyaratan

- jika Anda merasakan gejala sedang, Anda bisa melakukan isolasi mandiri dan berobat di rumah sakit lapangan, rumah sakit yang ditunjuk Covid-19, rumah sakit non rujukan, dan rumah sakit rujukan. 

- Bagi Anda yang memiliki gejala berat-kondisi kritis, Anda akan dirawat secara medis di HCU/ICU rumah sakit rujukan. 

Baca juga: Negara Bagian Victoria di Australia Lockdown Kelima Kalinya, Imbas 18 Kasus Corona Baru

Dalam Instagram resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dituliskan, isolasi mandiri dilakukan selama 10 hari sejak dinyatakan terjangkit COVID-19.

Jika tidak berkurang, tambahkan waktu isolasi selama 3 hari hingga Anda terbebas dari gejala demam dan gangguan pernapasan.

Dikutip dari Instagram @kemenkes_ri, berikut ketentuan melakukan Isolasi/Karantina Mandiri:

- Ventilasi dan pencahayaan yang baik

- Kamar manndi terpisah, tetapi jika tidak teredia lakukan desinfeksi rutin pada permukaan yang sering disentuh

-  Kamar tidur terpisah

- Hindari kontak dengan orang lain serta tidak bepergian dan tidak menerima tamu

- Gunakan masker dengan benar

- Cuci tangan dengan sabun

- Jaga jarak

- Disinfeksi/bersihkan permukaan dengan disinfeksi secara berkala

-  Tangani sampah dengan hati-hati

- Gunakan alat tersendiri (makan/minum/mandi)

- Pemantauan harian gejala

- Berkoordinasi dengan puskesmas

- Jika muncul gejala yang semakin parah segera lapor petugas

-  Orang yang merawat harus tetap memperhatikan protokol kesehatan 3M.

Baca juga: Semua Vaksin Covid-19 yang Disetujui WHO Efektif Hadapi Varian Delta

Masyarakat juga tetap dianjurkan untuk terus mengenakan masker, membersihkan tangan, memastikan ventilasi yang baik di dalam ruangan, menjaga jarak secara fisik, dan menghindari keramaian.

Masih dari Instagram @kemenkes_ri, selain virus corona jenis baru varian delta, masyarakat juga perlu mewaspadai varian B.1.1.7 atau varian Inggris dan varian B.1.3.5.1.

Tingkat penularan dari varian baru di Indonesia mencapai 36 hingga 75 persen.

Maka Kementerian Kesehatan mengimbau agar masyarakat mengurangi mobilitas dengan tetap berada di rumah dan mematuh aturan protokol  kesehatan yang berlaku.

Berita lain terkait Virus Corona Varian Delta

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Satgas Sebut Terlambatnya Pencatatan Kasus Covid-19 Disebabkan Varian Delta dan Ciri-ciri Gejala Covid-19 Varian Delta yang Mudah Menular dan Berbahaya, Berikut Penjelasannya

Berita Terkini