Anomali OLR menunjukkan wilayah konvektif basah saat ini terjadi di wilayah Indonesia bagian utara.
Sedangkan wilayah Indonesia bagian barat dan selatan termasuk wilayah NTB dalam kondisi normal, diprediksi bertahan hingga awal Agustus 2021.
Kondisi suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia termasuk NTB, saat ini terpantau berada pada kategori hangat.
”Berdasarkan kondisi tersebut, akhir Juli 2021 peluang terjadinya hujan relatif sangat kecil di wilayah NTB,” katanya.
Dengan kondisi itu, BMKG memperkirakan peluang curah hujan dasarian III, 21-30 Juli 2021 kurang dari 20 mm per dasarian.
Peluang curah hujan yang rendah ini diperkirakan mencapai 90 persen di seluruh wilayah NTB.
Di musim kemarau masyarakat dihimbau agar lebih bijak menggunakan air bersih.
Baca juga: Ojek Online Lombok Demo Tolak PPKM Darurat ke Kantor Gubernur NTB
Serta waspada akan potensi terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan.
Namun demikian, masyarakat dihimabu tetap berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem secara tiba-tiba yang bersifat lokal.
”Ketika memasuki puncak kemarau, suhu udara akan lebih dingin, terutama malam hari dan angin bertiup lebih kencang,” jelas Ni Made Adi Purwningsih, prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Lombok Barat lainnya.
Masyarakat diharapkan selalu memperhatikan informasi BMKG terlebih dahulu sebelum beraktivitas.
Serta tetap menjaga kesehatan di masa pandemi Covid-19.
(*)