Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Peredaran narkoba di desa-desa di Nusa Tenggara Barat (NTB) semakin mencemaskan.
Para bandar dan pengedar narkoba menyasar semua kalangan, terutama kalangan anak muda di desa.
Karena itu, perang melawan peredaran narkoba harus dimulai dari tingkat desa-desa.
Generasi muda harus dibentengi dari peredaran barang haram yang merusak masa depan mereka itu.
Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah mengharapkan, program Desa Bersih Narkoba (Bersinar) milik Badan Narkotika Nasional (BNN) lebih dimasifkan ke seluruh pelosok kabupaten/kota di NTB.
”Ini demi melindungi generasi kita sekaligus mewujudkan NTB Gemilang yang bebas dari narkoba,” kata Zulkieflimansyah, saat menerima audeinsi Kepala BNN NTB Kombes Pol Gagas Nugraha, di Pendopo Gubernur NTB, Kamis (24/6/2021).
Baca juga: Kecanduan Narkoba, Karyawan di Mataram Nekat Gadai Mobil hingga Laptop Perusahaan
Baca juga: Sosok Debi, Bidan yang Diam-diam Kendalikan Aliran Dana Bandar Narkoba di Palembang
Dia yakin jika program Desa Bersinar tersebut dijalankan secara intensif ke desa-desa, maka dapat mengurangi penyebaran narkoba di kalangan dana muda, khususnya di dessa-desa.
Ia mengapresiasi kerja keras BNN dalam memberantas peredaran narkoba yang merusak generasi muda itu.
“Semoga daerah kita menjadi bersih, terdepan, bersinar dan bebas dari narkoba,” harapnya.
Kepala BNN NTB Kombes Pol Gagas Nugraha menjelaskan, Desa Bersinar adalah program pusat yang diteruskan oleh BNNP di seluruh Indonesia.
Baca juga: Rumah Dijadikan Tempat Transasksi Narkoba, Pria di Sumbawa Ini Diciduk Polisi
Baca juga: Tiga Bersaudara di Mataram Kompak Dagang Narkoba, Buang Sabu ke Kamar Mandi saat Digerebek
Gagas mengaku akan terus memprioritaskan Desa Bersinar dan akan menjalankannya di seluruh kabupaten/kota se-NTB.
“Desa Bersinar dan program pemreintah daerah akan kita satukan,” katanya.
Pihaknya akan berkoordinasi dengan beberapa stakeholder serta komponen masyarakat lainnya dalam memberantas narkoba.
Pemberantasan narkoba tidak bisa dilakukan satu pihak. Tapi harus melibatkan semua lembaga dan elemen masyarakat.
Berita terkini di NTB lainnya.
(*)