Siswi SMP Meninggal Dunia Diduga Kecanduan Game Online, Sempat Mengeluh Tak Enak Badan

Editor: wulanndari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi game online

TRIBUNLOMBOK.COM - Siswi SMP meninggal dunia diduga karena kecanduan game online, siang malam tak lepas dari ponsel hingga mengeluh tak enak badan.

E, seorang remaja wanita asal Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah meninggal dunia setelah mengalami gangguan saraf diduga akibat kecanduan game online, Selasa (25/5/2021).

Siswi kelas 1 SMP tersebut disebut kecanduan game online seperti Mobile Legend, Free Fire, dan PUBG.

Dia disebut sampai tidak mengenali dirinya sendiri, karena larut dalam karakter game online.

Ketika dikonfirmasi, Kepala Desa Pageralang Sumadi mengatakan, berdasarkan keterangan pihak keluarga, sebelum meninggal E sempat dibawa ke RSUD Banyumas.

"Saya kemarin juga sempat jenguk ke rumah duka. Keterangan dari ibunya, siang malam tidak terlepas dari ponsel," kata Sumadi kepada wartawan, Rabu (26/5/2021).

Menurut Sumadi, sebelumnya E sempat merasa tidak enak badan.

Baca juga: Remaja Rampok dan Bunuh Nenek Sendiri untuk Beli Chip Game Online, Kini Divonis 9,5 Tahun Penjara

Baca juga: KRONOLOGI Santri Tewas saat Main Game Online, Ternyata Sambil Cas HP Sempat Teriak: Aku Kesetrum!

Namun kondisinya memburuk, sehingga keluarga memutuskan membawa ke rumah sakit.

Ilustrasi Smartphone ((ISTIMEWA))

Terpisah, Wakil Direktur Pelayanan RSUD Banyumas dr Rudi Kristiyanto membenarkan E sempat dirawat di RSUD Banyumas pada tanggal 16-17 Mei 2021.

Namun tim medis belum dapat memastikan apakah anak tersebut sakit akibat kecanduan game online atau bukan.

"Pasien tersebut didiagnosis gangguan mental organik dan encephalitis. Itu berdasarkan rapat bersama antara dokter spesialis jiwa dengan dokter spesialis anak," kata Rudi.

Tim medis rencananya akan melakukan CT scan untuk memastikan diagnosis tersebut.

Pasien juga telah diberi obat-obatan sesuai dengan diagnosis tim medis.

"Tapi untuk kasus ini, pasien tidak jadi dilakukan CT scan karena, penolakan CT scan. Pasien meninggalnya di rumah, karena menolak tindakan untuk penegakan diagnosis," ujar Rudi.

Baca juga: VIRAL Video Gadis Makan Nasi Dicampur Air Mineral, Sebut Sudah jadi Kebiasan di Kalimantan

Baca juga: 18 Tahun Dinyatakan Hilang Ditangkap, Pria Aceh Ini Kirim Surat Kabarkan Masih Hidup dan Punya Anak

Baca juga: Geram Suami Disebut Kakek-kakek, Bunga Zainal Sindir Balik Netizen: Suka pada Gak Ngaca

Rudi menjelaskan, dalam dunia medis memang ada gangguan akibat kecanduan game.

Halaman
12

Berita Terkini