Fase (U3), gerhana bulan total berakhir, pukul 18.28.05 WIB, 19.28.05 WITA, 20.28.05 WIT.
Melintas membelah Sumatera Utara, sehingga pengamat di seluruh wilayah Indonesia, kecuali sebagian Sumatera Utara dan Aceh, dapat menyaksikan fenomena ini.
Fase (U4), gerhana bulan sebagian berakhir, pukul 19.52.48 WIB, 20.52.48 WITA, 21.52.48 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
Fase (P4), gerhana bulan berakhir pukul 20.51.14 WIB, 21.51.14 WITA, 22.51.14 WIT dapat disaksikan di seluruh wilayah Indonesia.
"Seluruh proses gerhana, sejak fase awal (P1) hingga fase akhir (P4) akan berlangsung selama 5 jam 5 menit dan 2 detik," kata Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono, dalam rilisnya, Jumat (21/5/2021).
Sedangkan proses gerhana totalnya, sejak awal fase total (U2), puncak total hingga akhir fase total (U3) akan berlangsung selama 18 menit 44 detik.
Rahmat Triyono menjelaskan, gerhana bulan adalah peristiwa terhalanginya sinar natahari oleh bumi, sehingga tidak semuanya sampai ke bulan, dilihat dari bumi.
Peristiwa ini merupakan salah satu akibat dinamisnya pergerakan posisi matahari, bumi, dan bulan.
Hanya terjadi pada saat fase purnama dan dapat diprediksi sebelumnya.
Gerhana bulan total terjadi saat posisi matahari-bumi-bulan sejajar.
Baca juga: Wilayah Indonesia yang Dapat Saksikan Gerhana Bulan Super Blood Moon, Terjadi pada 26 Mei 2021
Hal ini terjadi saat bulan berada di umbra bumi.
Akibatnya, saat puncak gerhana bulan total terjadi, bulan terlihat berwarna merah.
"Ini terkenal dengan istilah Blood Moon," jelasnya.
Karena posisi bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi (Perigee), maka bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sering disebut dengan Super Moon.
Jadi gerhana bulan total tanggal 26 Mei 2021 disebut Super Blood Moon.