TRIBUNLOMBOK.COM - Media sosial dihebohkan dengan foto slip gaji petugas kebersihan dengan logo PT Pertamina (Persero).
Dalam foto tersebut tertulis besaran gaji yang diterima ialah Rp 13,6 juta.
Foto itu diunggah oleh akun Facebook Ajis Bua.
"Panik nggak panik nggak panik lah masa tidak," tulis akun Facebook Ajis Bua, Minggu (11/4/2021).
Slip gaji tersebut tertanggal 7 April 2021 dengan rincian gaji pokok Rp 3 juta.
Baca juga: Kebahagiaan Kusminih Dapat Rejeki Rp 3 M dari PT Pertamina: Nggak Nyangka Banget
Baca juga: Ini Kata Dirut Pertamina soal Penyebab Kebakaran Kilang Balongan Indramayu, Benarkah karena Petir?
Viral gaji petugas kebersihan PT Pertamina mencapai Rp 13,6 juta. (facebook)
Kemudian ada pula bonus absen sebesar Rp 950. 000, bonus kerja Rp 1,5 juta dan lemburan Rp 8,17 juta.
Unggahan tersebut juga dibagikan oleh akun Facebook Rama CariCinta dan Sensor Jaya pada Kamis (8/4/2021).
Merespon hal tersebut, PT Pertamina (Persero) pun angkat bicara.
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations PT Pertamina (Persero) Agus Suprijanto membantah hal tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Agus menyebut foto yang menunjukkan besaran gaji petugas kebersihan Pertamina itu hanyalah kabar bohong alias hoaks.
"Informasi berupa foto tersebut tidak benar atau hoaks lama," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Kamis (22/4/2021) siang.
Ia menjelaskan, seluruh pekerjaan yang bersifat pendukung di tubuh Pertamina dilakukan oleh pihak ketiga.
Dalam hal ini termasuk pula petugas kebersihan.
Lebih lanjut, slip gaji pertamina tidak berupa tulisan tangan seperti yang beredar dalam unggahan tersebut.
"Slip gaji tidak menggunakan tulisan tangan, sesuai dengan prosedur yang berlaku dan dilakukan secara profesional," papar Agus.
Berikutnya, kata Agus, Pertamina juga tidak memberlakukan pengunaan logo perusahaan dalam slip gaji karyawan.
"(Slip gaji) tidak menggunakan logo Pertamina," imbuhnya menjelaskan.
Baca juga: VIRAL Pria Lempar Bocah ke Kubangan Air Jadi Bahan Tertawaan, Pelaku Minta Maaf Sebut Hanya Bercanda
Baca juga: 2 Bulan Cerai, Rachel Vennya Posting Foto Berduaan dengan Cowok, Punya Pacar Baru?
Baca juga: Dituding Menduakan Tuhan oleh Keluarga Nathalie Holscher, Sule Jawab Tegas: Buktikan Saja!
Kebahagiaan Kusminih Dapat Rejeki Rp 3 M dari PT Pertamina
Seorang petani asal Kabupaten Indramayu tersenyum bahagia setelah mendapatkan uang ganti untung dari PT Pertamina.
Ia bernama Kusminih yang berumur 50 tahun.
Kusminih mendapatkan uang ganti untung lantaran lahan miliknya terkena dampak proyek pembangunan Petrochemical Complex Jabar milik PT Pertamina (Persero).
Ia mendadak menjadi miliarder, sesuatu yang sama sekali tak pernah Kusminih bayangkan sebelumnya.
Kusminih menjadi satu dari 531 warga di tiga desa di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.
Mereka mendapatkan uang ganti untung karena lahan mereka terkena proyek pembangunan Petrochemical Complex Jabar milik PT Pertamina (Persero).
Baca juga: Sirajuddin Mahmud Diisukan Bangkrut dan Zaskia Gotik Harus Ikut Lunasi, Ini Respon Gotik: No Comment
Baca juga: Curhat Tarsimah Warga Miskin di Kampung Miliarder Tuban, Hanya Bisa Melihat: Saya Tidak Bisa Apa-apa
Selain warga Desa Tegalsembada, tempat Kusminih tinggal, ganti untung juga diberikan untuk sebagian warga yang tinggal di Desa Sukaurip dan Sukareja.
Jumlahnya bervariasi, tergantung luas lahan yang terkena pembebasan.
Kusminih menerima Rp 3 miliar lebih, dari sekitar 9 ribu meter persegi lahan persawahannya yang terkena pembebasan.
Meski proses ganti untung proyek ini tak berlangsung mendadak, kata Kusminih, perasaannya campur aduk saat uang ganti untung itu benar-benar ia terima.
"Maunya sih lebih, tapi segini juga alhamdulillah. Ini juga enggak nyangka banget (bisa benar-benar cair), apalagi ini kan mau Lebaran," ujar Kusminih saat ditemui di Kantor Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kabupaten Indramayu, Jumat (16/4/2021).
Kusminih mengaku akan kembali membeli lahan persawahan dari uang ganti untung yang ia terima itu.
Itu sebabnya, hingga menemukan harga sawah yang cocok untuk dibeli, uang itu rencananya akan ia tabung dulu.
"Harus dibelikan sawah lagi supaya tetap bisa kerja jadi petani," ujar Kusminih.
Baca juga: Tanggapi Ombudsman, Pertamina Lanjutkan ganti untung Kerusakan Rumah Dampak Ledakan Balongan
Baca juga: Intip Rumah Mewah Milik Dian Sastro dan Indraguna Sutowo, sang Konglomerat Cucu Pendiri Pertamina
Tak hanya Kusminih, kegembiraan juga terpancar di wajah Waskinah (71), warga Desa Sukaurip, yang kemarin juga kebagian jadwal mencairkan uang ganti untung.
Waskinah mengaku sangat gembira karena harga ganti yang diberikan PT Pertamina menurutnya sangat layak.
Untuk sawah seluas 3 ribuan meter persegi, Waskinah mendapatkan Rp 1,1 miliar lebih sedikit.
"Alhamdulillah, seneng banget, buat beli sawah lagi," ujar Waskinah seraya mengatakan sama sekali tak berminat untuk membelanjakan sedikit uangnya itu untuk membeli mobil. "Sawah saja. Mobil itu buat apa?" ujar Waskinah.
Hampir 80 persen lahan yang terkena pembebasan lahan untuk proyek Petrochemical Complex di Desa Tegalsembada, Sukaurip dan Sukareja, memang masih berupa lahan pesawahan.
Ini karena mayoritas warga di ketiga desa ini memang adalah petani.
Tak heran, sekalipun menerima uang sangat banyak, yang ada dalam pikiran mereka adalah bagaimana bisa membeli sawah kembali di tempat yang lain, yang tidak terlalu jauh.
"Beli mobil mah nanti saja. Lagi pula mobil sekarang masih punya, meskipun bodong," ujar Kusminih sambil tertawa.
Meski warga yang berhak menerima ganti untung ada 531 orang, pembagian ganti untung tak dilakukan secara serempak.
Baca juga: Dua Ekor Sapi Limosin yang Tengah Mengandung Tiba-tiba Mati, Pemiliknya Rugi Rp 40 Jutaan
Setiap hari hanya 50-an orang.
Selain agar pembagian berlangsung lancar dan tertib, pembatasan jumlah dilakukan untuk meminimalisasi potensi penyebaran Covid-19.
Pembayaran ganti untung tahap pertama ini rencananya akan dilakukan hingga pekan depan.
Kemudian dilanjutkan tahap kedua untuk ratusan warga lainnya yang tinggal di tiga desa lainnya di Balongan, yakni Desa Majakerta, Balongan, dan Limbangan.
Pembangunan Proyek Petrochemical Complex senilai Rp 100 triliun ini membutuhkan lahan seluas 331,92 hektare. Sebanyak 162,12 hektare berada di Desa Tegalsembada, Sukaurip dan Sukareja. Sisanya di Desa Majakerta, Balongan, dan Limbangan.
(Tribunnewswiki.com/Kompas.com/Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)
Artikel ini telah tayang di Tribuncirebon.com dengan judul Kusminih Asal Indramayu Jadi Orang Kaya Baru, Dapat Duit ganti untung Rp 3 Miliar dari PT Pertamina
Artikel ini telah tayang di Tribunnews Wiki dengan judul "Beredar Slip Gaji Petugas Kebersihan Rp 13,6 Juta, Pertamina Beri Penjelasan"