Sebagian motor yang diamankan ada suratnya. Tapi sebagian lagi kami menunggu suratnya.
"Juga ada yang berstatus motornya bodong,’’ tuturnya.
Pengamanan itu tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman umat muslim yang melaksanakan ibadah di bulan suci Ramadan.
Ia menambahkan, operasi gabungan digelar setelah banyaknya keluhan warga setempat. Seperti di Jalan Udayana dan Airlangga.
Kadek memastikan kepolisian tidak semata-mata menunggu laporan untuk mengawasi balap liar.
"Kami akan melaksanakan kegiatan ini secara rutin,’’ ungkapnya.
Kadek memastikan, balap liar ini juga dengan memasang taruhan.
Remaja yang hadir memasang taruhan Rp 1 juta sampai Rp 3 juta.
"Ada yang masih kelas 6 SD dan kelas 2 SMP, yang kita amankan ini dari Punia dan Pagutan, Labuapi dan Gerung Lombok Barat,’’ jelas Kadek.
Taruhan juga dipasang untuk balap lari.
Modus balap lari inipun kian menarik.
Karena pemain atau joki lari ini diundang dari beberapa daerah untuk balap lari di Mataram.
Baca juga: Angka Pernikahan Anak Tinggi, Menteri PPPA Beri Penghargaan kepada Gubernur NTB
’’Ada undangan untuk jokinya yang balap lari ini. Itu dipasang taruhan bagi pelari mana yang mana dianggap kuat,’’ katanya.
Setelah razia, kepolisian mengundang orang tua maupun kepala lingkunganuntuk datang ke Polresta Mataram.
Orang tua diminta langsung untuk megawasi anaknya.
"Orang tua dan kepala lingkungannya juga harus punya tanggungjawab moril," harapnya.
(*)