Warga Karang Taliwang Kota Mataram Salat Gaib, Doakan 6 Anggota Laskar FPI Tewas di Tol Cikampek

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SALAT GAIB: Warga Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram salat gaib bagi 6 anggota laskar FPI yang meninggal dunia, di Masjid Qubbatul Islam, Selasa (8/12/2020)

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Warga Karang Taliwang, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar salat gaib bagi 6 anggota laskar Front Pembela Islam (FPI) yang meninggal dunia dalam insiden di Tol Cikampek-Jakarta. 

Salat digelar setelah  warga menunaikan salat dzuhur berjamaah, di Masjid Qubbatul Islam, Karang Taliwang, Selasa (8/12/2020). 

Terlihat warga yang menanamkan diri Umat Islam Nusa Tenggara Barat berdoa dengan penuh khusyuk dan haru.

Beberapa warga tampak menangis sambil berdoa. 

Baca juga: Polisi dan FPI Panas, Cak Nun Dorong Dialog Empat Mata Jokowi - Rizieq Shihab: Kita Punya Pancasila

Adapun mereka mendoakan 6 anggota FPI agar mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT. 

Tonton Juga :

Setelah salat gaib, gema seruan takbir disambut lafaz Allahuakbar terdengar di masjid itu. 

Sekretaris DPD FPI Provinsi NTB M Amrillah kepada wartawan menjelaskan, mereka dari umat Islam NTB melakukan salat gaib bagi laskar FPI yang tewas dalam insiden di Tol Cikampek. 

Baca juga: Ini Alasan Polisi Larang Keluarga Ambil 6 Jenazah Simpatisan Rizieq Shihab

"Mereka ditembaki dengan brutal, dengan kejam," katanya. 

Sehingga warga berinisiatif melakukan salat gaib untuk mendoakan saudaranya sesama umat Islam. 

"InsyaAllah kita sama-sama mendoakan, semoga saudara-saudara kita yang mati syahid mendapatkan ridho dari Allah SWT," katanya. 

"Diampuni segala dosanya dan ditempatkan di surga-Nya Allah SWT," harapnya. 

Ia menegaskan, salat tersebut murni untuk berdoa. 

Tidak ada kaitan dengan hal lain di luar itu. 

Kronologi

Sebelumnya diberitakan Tribunnews.com, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran menjelaskan kronologi penyerangan kepada polisi yang dilakukan sepuluh orang yang diidentifikasi sebagai pengikut Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (MRS).

"Tadi pagi sekitar pukul 00.30 WIB di Jalan Tol Jakarta - Cikampek KM 50 telah terjadi penyerangan kepada anggota polri yang melaksanakan tugas lidik terkait pemeriksa MRS yang dijadwalkan berlangsung hari ini jam 10.00 WIB," ujar Fadil, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020).

Dia menjelaskan bahwa polisi yang diserang tengah melakukan penyelidikan terkait adanya informasi pengerahan massa akibat adanya agenda pemeriksaan kepada Muhammad Rizieq Shihab (MRS) yang dijadwalkan berlangsung hari ini, Senin (7/12/2020) pukul 10.00 WIB.

"Berawal dari informasi bahwa akan terjadi pengerahan massa pada saat MRS diperiksa di Polda Metro Jaya dari berbagi sumber. Termasuk rekan-rekan media mendapat berita akan ada pengerahan kelompok massa," kata dia.

Baca juga: Mobil Polisi Dipepet hingga Tembak 6 Pengikut Rizieq, Sempat Ada Pesan Pengerahan Massa Kawal MRS

Setelahnya, Fadil menceritakan bahwa satu unit polisi yang beranggotakan enam orang dari Polda Metro Jaya melakukan lidik.

Saat itu, anggota kepolisian disebut mengikuti kendaraan yang diduga pengikut Habib Rizieq.

Namun ternyata kendaraan polisi justru dipepet dan diserang.

"Ketika anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga pengikut MRS (Muhammad Rizieq Shihab), kendaraan petugas dipepet lalu kemudian diserang dengan menggunakan senjata api dan senjata tajam," jelasnya.

"Anggota yang terancam keselamatan jiwanya karena diserang, kemudian melakukan tindakan tegas terukur. Sehingga terhadap kelompok yang diduga pengikut MRS yang berjumlah 10 orang itu meninggal dunia 6 orang," tandasnya.

Lebih lanjut, Fadil mengatakan empat diantara penyerang polisi itu diketahui melarikan diri. "Empat orang lainnya melarikan diri," katanya.

Sementara itu, DPP FPI , membenarkan adanya insiden bentrok antara anggota Polri dengan 10 Laskar Pengawal Imam Besar Habib Rizieq Shihab (IB HRS) di Tol Jakarta-Cikampek Km 50 Senin (7/12/2020) dini hari. 

Berbeda dari keterangan polisi yang menyebut diserang Laskar Pengawal IB HRS, FPI justru menyebut rombongannya adalah pihak yang diserang. 

Atas insiden bentrok tersebut, FPI mengklaim enam orang Laskar Pengawal Imam Besar Habib Rizieq Shihab diculik.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) FPI Ahmad Shabri Lubis dalam keterangannya, Senin (7/12/2020).

"Bahwa benar ada peristiwa penghadangan, penembakan terhadap rombongan IB HRS dan keluarga serta penculikan terhadap 6 orang laskar pengawal IB," ucap dia.

Shabri Lubis mengatakan, insiden bentrok itu terjadi di pintu Tol Karawang Timur. 

Baca juga: Komisi III DPR Akan Bentuk Tim Investigasi Terkait Polisi Tembak Enam Pengikut Rizieq Shihab

Kejadian berawal saat rombongan Rizieq Shihab sedang dalam perjalanan menuju ke tempat acara pengajian subuh keluarga sambil memulihkan kondisi.

Acara subuh keluarga tersebut merupakan acara internal. 

Barang bukti yang diamankan atas penyerangan kepada polisi yang dilakukan sepuluh orang yang diduga sebagai pengikut pemimpin FPI Muhammad Rizieq Shihab (MRS) di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (7/12/2020). (Tribunnews/Istimewa)

"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian Subuh keluarga tersebut, rombongan dihadang oleh preman OTK (Orang tak dikenal) yang kami duga kuat bagian dari operasi penguntitan dan untuk mencelakakan IB," ucap dia.

Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut, kata Shabri, menghadang dan mengeluarkan tembakan kepada Laskar Pengawal keluarga Rizieq Shihab.

"Hingga saat ini para penghadang berhasil melakukan penembakan dan 1 mobil berisi 6 orang laskar masih hilang diculik oleh para preman OTK bertugas operasi," kata dia.

(*)

Berita Terkini