Hari Disabilitas Internasional, Wagub NTB: Jangan Jadikan Kaum Difabel Beban!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DISABILITAS: Wagub Provinsi NTB Hj Sitti Rohmi Djalillah (empat dari kiri) foto bersama kaum difabel, saat peringatan hari disabilitas internasional, Kamis (3/12/2020).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Hj Sitti Rohmi Djalillah mengatakan kaum disabilitas tidak boleh dianggap sebagai beban di tengah masyarakat.

Mereka merupakan warga negara yang punya hak sama.

Mereka memiliki kelebihan dan kekurangan seperti warga lain.

”Bukan sesuatu yang dijadikan beban, harus dikasihani, tapi mereka harus diapresiasi. Diberikan wadah untuk berekspresi,” katanya, dalam peringatan hari disabilitas internasional, di kantor Dinas Sosial Provinsi NTB, Kamis (3/12/2020).

Pemprov NTB, ujar Rohmi, berkomitmen memberikan ruang bagi mereka untuk berkiprah.

Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov NTB ia minta membuat program lebih mengena ke persoalan mereka.

”Responshiplah, sehingga kita harapkan nyambung antara kebutuhan disabilitas dengan apa yang kita ikhtiarkan,” katanya.

Terkait pelayanan pendidikan, kaum disabilitas sudah diberikan kesempatan sama dengan siswa lain.

”Bahkan mereka bisa belajar bersama di dalam satu kelas,” ujar Rohmi.

Baca juga: Wartawati di Lombok Jadi Korban Pelecehan Seksual saat Jogging Sore

Baca juga: Tiga Hari Pencarian, Nelayan Hilang di Lombok Tengah Belum Ditemukan

Baca juga: Perahu Terbalik, Dua Nelayan Lombok Teriak dan Didengar Penjual Jagung Bakar

Termasuk di perguruan tinggi. Kaum difabel harus tetap diberikan kesempatan mengakses layanan pedidikan.

Tapi bila infrastruktur di perguruan tinggi kurang ramah kaum difabel, Rohmi mengakui, itu menjadi kekurangan.

Ke depan persoalan tersebut akan dibenahi bersama perguruan tinggi.

”Supaya ada fasilitas yang mendukung kaum disabilitas masuk ke kampus tersebut,” ujarnya.

Baginya persoalan tersebut sangat mudah. Tinggal kordinasi dan komitmen para pihak.

Sekolah dan perguruan tinggi tinggal mengatur fasilitas di gedung pendidikannya.

”Kalau tangga dibuatkan jalur khusus bagi mereka,” jelasnya.   

Pemprov NTB sendiri menyediakan bus ramah kaum disabiilitas.

Itu sebagai salah satu bentuk komitmen untuk melayani kaum disabilitas.

(*)

Berita Terkini