Pilkada Serentak 2020

Debat Kedua Calon Wali Kota Mataram, Dewan Pakar Nilai Jawaban Paslon Tidak Capai Klimaks

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEBAT: Suasana debat pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Mataram, Sabtu (14/11/2020).

Laporan wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Debat putaran kedua calon wali kota dan wakil wali Kota Mataram, berlangsung landai.

Empat pasangan calon (Paslon) banyak memaparkan rencana-rencana program mereka jika terpilih kelak.

Sayangnya, jawaban mereka atas beberapa isu pelayanan publik kurang memuaskan.

Solusi yang ditawarkan belum konkret, atau belum mencapai klimaks seperti diharapkan dewan pakar debat malam itu.

"Masih sebagian yang ada solusinya, sebagian belum ada solusinya," kata Ketua Dewan Pakar Debat Calon Wakil Kota dan Wakil Wali Kota Mataram Dr Any Suryani, yang ditemui setelah debat, Sabtu (14/11/2020) malam.

Baca juga: Rawan Pohon Tumbang, Warga Mataram Diimbau Lebih Waspada Saat Berkendara

Baca juga: Nama Gubernur NTB Dicatut untuk Minta Dana Pilkada, Pemprov NTB Pastikan Itu Hoaks

Menurutnya, menghadapi debat publik memang perlu kesiapan yang matang.

Mereka pun sebenarnya punya visi misi tapi harus dicermati lebih detail.

Dari sana harusnya mereka sudah bisa memetakan berbagai persoalan untuk menjawab isu-isu yang akan ditanyakan dalam debat.

"Paling tidak dia juga sudah tahu persoalan yang ada," ujar dosen Fakultas Hukum Universitas Mataram ini.

Meski demikian, dari jawaban paslon malam itu, ada beberapa tawaran yang memenuhi harapan pertanyaan.

"Tapi belum maksimal," kata Suryani.

"Karena ini kan intinya bagaimana mensejahterakan rakyat, bagaimana melakukan pelayanan terbaik, bagaimana mengatasi persoalan yang ada. Jadi harus dipahami juga tema besar dari debat ini," tegasnya.

Ia menyebutkan, soal-soal yang tidak maksimal dijawab antara lain soal isu banjir di Kota Mataram.

Menurutnya, jawaban paslon belum  menjawab pertanyaan publik. 

Halaman
12

Berita Terkini