Lebih Banyak Dipakai UKM
Manajer Komunikasi PLN UIW NTB Taufik Dwi Nurcahyo menjelaskan, SPLU yang terpasang saat ini menggunakan kWh meter prabayar dan menggunakan aplikasi SPLU mobile.
Masyarakat hanya perlu mengisi pulsa kWh meter dengan membeli token listrik melalui payment point online bank, mesin anjungan tunai mandiri, atau minimarket.
Sama seperti pengisian token listrik biasa, warga tinggal menyebutkan ID pelanggan atau nomor kWh meter yang tercantum di SPLU.
”SPLU ada dua tipe, yakni tipe hook yang dapat ditemui di tiang-tiang PLN dan tipe standing yang menjadi suatu bangunan tersendiri,” jelasnya.
SPLU tipe hook terdiri dari 2 kWh meter, sedangkan SPLU tipe standing terdiri dari 4 kWh meter.
Baca juga: 280.941 Hektare Hutan di NTB Kritis, 96 Ribu Hektare Gundul Bak Lapangan Bola
Daya masing-masing SPLU bervariasi, mulai dari 5.500 VA sampai 7.700 VA.
Meski ditujukan bagi pengguna kendaraan atau sepeda listrik, tapi di NTB sebagian besar SPLU dimanfaatkan untuk melayani kebutuhan listrik masyarakat di tempat umum.
”Seperti para pelaku usaha kecil menengah (UKM) atau pedagang kaki lima,” jelasnya.
(*)