Netanyahu Tepis Ancaman Penangkapan dari Zohran Mamdani, Didukung Trump!

Benjamin Netanyahu sebut ancaman Zohran Mamdani konyol, Trump beri dukungan dan ancam balik soal bantuan ke New York.

Penulis: Irsan Yamananda | Editor: Irsan Yamananda
Facebook The White House
TRUMP DAN NETANYAHU - Tangkapan layar The White House pada Jumat (11/7/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan Presiden AS Donald Trump (kiri) berfoto di Gedung Putih, pada hari Senin (7/7/2025). Pada 10 Juli 2025, Hamas menolak kendali Israel di Jalur Gaza, sementara itu Netanyahu bersikeras untuk membubarkan Hamas dan melucuti senjatanya. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanggapi ancaman penangkapan yang dilontarkan calon Wali Kota New York City dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, dengan menyebutnya sebagai hal yang “konyol”.

Netanyahu juga mengisyaratkan rencana kunjungan ke New York, meskipun telah mendapat peringatan keras dari Mamdani.

“Saya tidak khawatir tentang itu,” ujar Netanyahu kepada para wartawan saat menghadiri jamuan makan malam dengan Donald Trump di Gedung Putih, Senin malam waktu setempat seperti dikutip dari NYPost.

“Sudah cukup banyak kegilaan di dunia ini. Ini adalah kebodohan dan konyol dalam banyak hal,” lanjutnya.

Netanyahu menegaskan niatnya untuk tetap datang ke New York dan menambahkan, “Saya akan datang ke sana bersama Presiden Trump dan kita lihat saja nanti.”

Menanggapi hal tersebut, Trump memberikan dukungan penuh kepada Netanyahu dengan menyindir, “Saya akan mengeluarkannya,” merujuk pada Mamdani.

Zohran Mamdani, yang dikenal sebagai politisi sosialis demokrat, sebelumnya pernah menyatakan bahwa ia akan menangkap Netanyahu jika menjabat sebagai wali kota.

ZOHRAN MAMDANI - Politikus Amerika Serikat bernama Zohran Mamdani maju sebagai bakal calon Wali Kota New York.
ZOHRAN MAMDANI - Politikus Amerika Serikat bernama Zohran Mamdani maju sebagai bakal calon Wali Kota New York. (Facebook/ Zohran Mamdani)

Mamdani mengacu pada surat perintah penangkapan internasional yang dikeluarkan Mahkamah Pidana Internasional terhadap Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant terkait konflik di Gaza.

“New York City adalah kota yang menjunjung tinggi hukum internasional.

Jika saya menjadi wali kota, maka Netanyahu akan ditangkap,” kata Mamdani dalam wawancara dengan Mehdi Hasan pada Desember tahun lalu.

Donald Trump, dalam kesempatan yang sama, menyebut Mamdani bukan sekadar sosialis, tetapi “komunis” yang telah mengeluarkan pernyataan ofensif terhadap komunitas Yahudi dan kelompok lain.

Ia juga mengancam akan meninjau ulang bantuan federal untuk Kota New York jika Mamdani menentang kebijakannya.

“Dia harus bersikap baik. Kalau tidak, dia akan menghadapi masalah besar,” kata Trump memperingatkan.

Zohran Mamdani, yang baru-baru ini mengalahkan mantan Gubernur Andrew Cuomo dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat, dikenal sebagai pengkritik keras kebijakan Israel, terutama terkait konflik Israel-Palestina.

Baca juga: Brandon Gill Dikecam Usai Hina Zohran Mamdani, Cawalkot Muslim New York karena Makan Pakai Tangan

Ia juga secara terbuka menolak mengakui Israel sebagai negara Yahudi karena keberatan terhadap sistem hierarki berdasarkan agama.

New York City, tempat Mamdani mencalonkan diri sebagai wali kota, merupakan rumah bagi populasi Yahudi terbesar di dunia—sekitar 1,3 juta jiwa—dan populasi Muslim terbesar di AS, sekitar 750.000 orang.

Kunjungan Netanyahu ke AS ini merupakan yang ketiga dalam enam bulan terakhir.

Pertemuan dengan Trump terjadi di tengah ketegangan regional, khususnya upaya gencatan senjata antara Israel dan Hamas, serta kerja sama kedua pemimpin untuk menghadapi ancaman dari Iran.

(TribunLombok/ Irsan Yamananda)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved