Wisata Lombok

Mengenal Budaya Nyalamak Dilauk di Lombok Timur, Tradisi Wujud Syukur atas Hasil Laut

Rangkaian ritual digelar selama sekitar tiga hari, mulai dari arak-arak kerbau yang diiringi musik tradisional sebelum dipotong

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
TRADISI LOMBOK - Masyarakat perantau dari Suku Bajo, Mandar, Makassar, dan bugis di Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Lombok Timur menggelar ritual Nyalamak Dilauk (selamatan Laut). Rangkaian ritual digelar selama sekitar tiga hari, mulai dari arak-arak kerbau yang diiringi musik tradisional sebelum dipotong. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Masyarakat perantau dari Suku Bajo, Mandar, Makassar, dan bugis di Desa Tanjung Luar, Kecamatan Keruak, Lombok Timur menggelar ritual Nyalamak Dilauk (selamatan Laut). 

Ritual ini dilakukan sebagai wujud kesyukuran masyarakat atas tangkapan laut yang melimpah.

Kepala Desa Tanjung Luar Saiful Rahman menceritakan, rentetan  ritual digelar selama sekitar tiga hari, mulai dari arak-arak kerbau yang diiringi musik tradisional sebelum dipotong.

“Ini turun temurun, sebagai wujud syukur kita terhadap melimpah tangkapan laut,” kata Saiful Rahman saat ditemui, Rabu (9/7/2025) sore.

Arak-arakan digelar di pinggir pantai sembari memukul alat musik  alat musik tradisional, yang disebut dengan sarone.

Baca juga: Tradisi Talaq Balaq, Cara Warga Kota Mataram Sambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah

“Ini aset kita di NTB, ritual nyelamak Dilauk,” ujarnya. 

Dia melanjutkan, panitia pun melengkapi prosesi sebelum dilarung ke laut, mulai dari rakit untuk melarung kepala kerbau ke laut, kemenanyan, dan kepala kerbau yang dilengkapi dengan emas 3 gram.

“Nanti hari terakhir kepala dilarung ke laut, daging kita bagikan ke anak-anak yatim,” ujarnya.

Usai ritual ini, lanjut Saiful, masyarakat tidak diperkenankan melaut selama tiga hari untuk menghormati laut.

Bupati Lombok Timur Haerul Warisin  mengapresiasi masyarakat Tanjung Luar atas melestarikan dan menjaga adat tradisi Nyalamak Dilauk.

Dia berkomitmen bahwa Pemda akan mendukung terus keberlanjutan event tersebut.  

“Diharapkan lebih meriah dan semakin dikenal luas. Ritual adat Nyalamak Dilauk  bentuk rasa syukur dan harapan serta bagian dari upaya melestarikan ekosistem laut,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved