Berita Lombok Timur

Maraknya Ponsel Birokat di Lombok Timur Diretas, BSSN Latih Keamanan Siber

Pelatihan kemananan siber di Lombok Timur menyusul maraknya kejadian peretasan ponsel sejumlah pejabat di daerah itu.

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Idham Khalid
wartakota/faktualnews.co
ILUSTRASI peretasan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) memberikan pelatihan literasi keamanan siber kepada para pegawai di lingkup pemerintahan Kabupaten Lombok Timur.

Pelatihan kemananan siber menyusul maraknya kejadian peretasan ponsel sejumlah pejabat. Kasus terakhir, WhatsApp sekda Lombok Timur H Muhammad Juaini Taofik diretas.

Dalam pembukaan kegiatan itu, Wakil Bupati Lombok Timur H Mohammad  Edwin Hadiwijaya mengingatkan pentingnya memahami dunia siber, termasuk bagi pejabat aparatur sipil negara.

“Pelatihan ini meningkatkan keamanan siber  untuk menjaga privasi setiap aparatur, dan secara umum bedampak terhadap pembangunan ekosistem digital yang tangguh,” kata Edwin, Rabu (9/7/2025).

Menyinggung digitalisasi pemerintah, lanjut Edwin, Pemda Lombok Timur berupaya menerapkan digitalisasi guna mempermudah pelayanan bagi masyarakat.

Sejumlah aplikasi saat ini tengah dikembangkan untuk mewujudkan ekosistem digital seperti pajak dan retribusi, kota pintar (smart city), absensi digital bagi seluruh ASN, Simda Barang MIlik Daerah (BMD), dan lain sebagainya. 

“Kami mendorong agar seluruh pimpinan OPD mengoptimalkan penggunaan tanda tangan elektronik (TTE),” harapnya.

Baca juga: WhatsApp Sekda Lombok Timur Juaini Taofik Kembali Diretas

Sandiman Ahli Muda BSSN, Fendy Aditya Putra mengatakan, pelatihan ini untuk meningkatkan kesadaran kepada birokrat di lingkungan Pemkab Lombok Timur, harapannya meningkatkan keamanan siber.

“Kita coba tumbuhkan kesadaran untuk melindungi digital dari ancaman,” harapnya.

Fendy menyebut, kesadaran siber sudah mulai meningkat, terlebih di tengah ancaman dunia digital.

“Kita lebih banyak mencegah, supaya gak kena phishing dan melindungi gadget dengan beberapa tools,” katanya.

Dia juga menyisipkan bahayanya judi online (Judol), sebab dinilai sangat rentan untuk jalannya masuk peretasan.

“Jadi perhatian kita di tahun 2025, perlu perhatian semua bukan hanya pemerintah,” pungkasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved