Bupati Lotim Usir Pemandu Wisata
3 Sikap Dispar Loteng soal Pengusiran Guide dan Wisatawan oleh Bupati Lotim saat Mau Selancar
Dalam video yang beredar tampak Haerul Warisin meminta kepada guide yang diduga asal Lombok Tengah (Loteng) untuk pergi meninggalkan Teluk Ekas
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Video pengusiran pemandu wisata dan wisatawan yang mau berselancar di Teluk Ekas oleh Bupati Lombok Timur (Lotim) Haerul Warisin viral di media sosial.
Dalam video tersebut tampak Haerul Warisin meminta kepada guide yang diduga asal Lombok Tengah (Loteng) untuk pergi meninggalkan Teluk Ekas.
"Kamu orang Lombok Tengah ya? Kenapa kamu parkir disini (Teluk Ekas). Bawa tamumu pulang. Di mana dia nginep? Bawa pulang tamu-tamunya, berangkat sana. Jalan!! Bilang sama teman-temanmu sekarang ndak boleh di sini," jelas Haerul Warisin, Selasa (17/6/2025) terdengar dalam video.
Aksi dari Bupati Lombok Timur ini akhirnya mendapat tanggapan dari berbagai stakeholder pariwisata di Lombok Tengah termasuk Kepada Dinas Pariwisara (Kadispar) Lombok Tengah, Lalu Sungkul.
- Dispar Sayangkan Aksi Pengusiran
Lalu Sungkul mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan sikap Bupati Lombok Timur yang tiba-tiba datang ke spot tersebut. Menurutnya hal itu dapat menimbulkan persepsi yang buruk terhadap wisatawan di wilayah itu.
"Seharusnya sikap Bupati dikonsumsi oleh perusahaan surfer namun dikonsumsi langsung oleh wisatawan yang mau surfing. Itu yang salah menurut saya," jelas Lalu Sungkul saat ditemui di ruangannya di Kantor Bupati Lombok Tengah, Rabu (18/6/2025).
Lalu Sungkul juga sangat menyayangkan, orang yang mengrahkan Bupati Lombok Timur sehingga emosionalnya sangat meluap-luap seperti video yang beredar. Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Dispar Lombok Timur terkait dengan kisruh di Teluk Ekas.
2. Spot Surfing Teluk Ekas Dikosongkan Sementara
Bersama Dispar Lombok Timur, Dispar Lombok Tengah telah sepakat untuk bekerjasama dengan Polairud setempat untuk mengosongkan lokasi tersebut untuk sementara waktu sampai terjadinya pertemuan kedua belah pihak.
Baca juga: Beredar Video Bupati Lombok Timur Diduga Mengusir Pelaku Wisata
Pertemuan antara kedua belah akan segera dijadwalkan yang direncanakan dipimpin langsung oleh Pemda Lombok Timur. Kadispar Lombok Tengah selanjutnya akan hadir langsung untuk mewakili pelaku pariwisata di Lombok Tengah.
"Untuk kita bahas bagaimana regulasinya, untuk kita bahas bagaimana daya tampung dan daya dukung tempat itu. Karena daya tampungnya tidak memadai maka terjadi seperti ini. Maka harus dikaji dulu daya tampungnya berapa sih per hari," jelas Lalu Sungkul.
3. Spot Surfing
Lalu Sungkul mengingatkan, perlu diketahui oleh semua pihak termasuk Bupati Lombok Timur bahwa tamu atau wisatawan mancanegara maupun domestik ini tidak terbentur sama administratif sebuah wilayah. Mereka bebas ke mana saja.
"Kalau di sebuah wilayah terdapat spot yang bagus anggaplah Ekas. Nah Ekas ini dijual oleh semua surf Camp yang ada di Indonesia terutama di Lombok termasuk oleh guide dari Kuta, Senggigi, Gili dan sebagainya. Ada yang namanya Lombok Surfing, Dolphin, Quick silver dan sebagainya," jelas Lalu Sungkul.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.