Kualifikasi Piala Dunia 2026
Jejak Masa Kecil Emil Audero di Lombok Tengah, Dari Bola Plastik hingga Juventus Academy
Saat berada di Akademi Juventus, kemampuan menjaga mistar gawang semakin terlihat. Emil Audero dipanggil timnas Itali U-15 melawan Prancis
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Emil Audero Mulyadi, kiper timnas Indonesia yang kini berkiprah di level dunia, ternyata memiliki akar yang kuat di tanah kelahirannya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kisah masa kecilnya yang sederhana, penuh semangat berlatih sepak bola dengan fasilitas seadanya, menyimpan banyak kenangan indah yang tak terlupakan.
Cerita Syukur, Sang Pelatih Masa Kecil
Syukur (65), warga Lingkungan Kauman, Kecamatan Praya, mengklaim sempat mengajarkan Emil Audero sebagai kiper.
Syukur, yang juga atlet sepak bola berprestasi dari NTB, mengingat betul bagaimana Emil kecil sering berlatih menjadi penjaga gawang di lapangan voli dengan peralatan seadanya.
"Tiang gawangnya itu dia buat dari bambu. Itu jaman dulu itu. Dia itu suka latihan sepak bola di lapangan voli itu. Terus saya lihat kan, saya tendang bola itu kemudian dia tangkap bola," ujar Syukur saat ditemui Tribun Lombok, Senin (25/3/2025) malam.
Syukur menuturkan bahwa Emil selalu memilih posisi kiper saat latihan, tidak pernah ingin mencoba posisi lain. Melihat bakat itu, Syukur pun yakin bahwa Emil akan menggantikan posisinya sebagai kiper suatu hari nanti.
"Gak pernah nyangka dia itu. Tapi tingginya aja sampai 195 CM dia itu. Pernah saya minta sepatunya (pas pulang mudik lebaran) tau-tau ndak cukup karena ukurannya 45, ndak muat di kaki saya," ungkap Syukur bangga.
Baca juga: Cerita Emil Audero Kecil di Mata Ayahnya, Kenang Titik Balik Karier Taklukkan Sepak Bola Eropa
Syukur menerangkan, jika Emil Audero mudik lebaran ke Praya, biasanya berkunjung ke Lapangan Bundar Praya untuk memantau anak-anak yang sedang bermain sepak bola. Mereka selanjutnya mengerumuni Emil Audero, minta berfoto dan lain sebagainya.
"Nanti saat lihat saya pasti salam dia nanti. Mungkin masih mengingat moment masa kecil bersama waktu itu," beber Syukur.
Walaupun sudah lama tinggal di luar negeri, Emil masih bisa berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, meskipun Bahasa Sasaknya kurang lancar.
Cerita dari Sang Ayah: Perjalanan Emil dari Lombok ke Italia
Edy Mulyadi, ayah Emil Audero, memberikan gambaran bagaimana perjalanan hidup Emil dimulai. Emil lahir pada 18 Januari 1997 di Klinik Utama Akasia, Mataram, NTB, dari pasangan Edy dan Antonella Audero, wanita asal Italia.
"Pada saat itu, mamanya hamil besar dan kami baru pulang dari Italia ke Lombok. Kota Praya sedang hujan deras saat kami menuju klinik. Jam 5 pagi, Emil lahir," kenang Edy di kediamannya, Rabu (4/6/2025).
Meski Emil hanya menghabiskan masa kecil selama 9 bulan di Praya, kemudian pindah ke Italia pada 1998, bakat olahraga terus dikembangkan. Emil mulai menekuni sepak bola sejak usia dini, meski ia masih terlalu muda untuk masuk klub kampung, ia tetap diterima karena bakatnya yang luar biasa.
"Setelah dia berada di Klub Kampung, lalu Juventus Academy waktu itu seperti biasa memberikan peluang kepada anak-anak berbakat untuk bergabung. Salah satunya Emil ikut, tes dan diuji," jelas Edy.
Saat berada di Akademi Juventus, kemampuan menjaga mistar gawang semakin terlihat. Emil Audero dipanggil timnas Itali U-15 melawan Prancis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.