Berita Lombok Barat

Hari Lingkungan Hidup, Nurul Adha Sampaikan Keluhan Wara Lingkar TPA Kebon Kongok ke Gubernur NTB

Wakil Bupati Lombok Barat Nurul Adha menagih komitmen Gubernur NTB agar memperhatikan persoalan TPA yang sudah melebihi kapasitas

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
HARI LINGKUNGAN HIDUP - Proses pemilihan sampah menggunakan alat berat di TPA Kebon Kongok. Wakil Bupati Lombok Barat Nurul Adha menagih komitmen Gubernur NTB agar memperhatikan persoalan TPA yang sudah melebihi kapasitas. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Peringatan Hari Lingkungan Hidup, pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melakukan kunjungan ke tempat pembuangn akhir (TPA) Kebon Kongok yang berlokasi di Desa Suka Makmur Kecamatan Gerung Kabupaten Loombok Timur, Kamis (5/6/2025).

Acara ini juga dihadairi langsung Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, Wali Kota Mataram, Mohan Roliskana, turut mendampingi dua tokoh tersebut, Wakil Bupati Lombok Barat, Hj. Nurul Adha, Kamis (5/6/2025).

Dalam kesempatan itu, Adha yang juga merupakan politisi partai PKS itu menyampaikan kondisi terkini yang dialami warga Kebon Kongok yang menerima dampak dari keberadaan TPA di wilayah itu.

“Saya ketika datang saat kampanye dulu di Daun Kedatuk, saya baru masuk saja sudah bau, adakah pemerintah masuk di sana, tidak,” ucap Adha.

Ditegaskannya, saat dilantik menjadi Wakil Bupati Lombok Barat, Nurul Adha berkomitmen untuk memberikan perhatian lebih bagi TPA yang saat ini menjadi tumpuan dua Daerah yakni masyarakat Lombok Barat dan Kota Mataram.

Komitmen ini bahka datang saat ia masih menjabat sebagai DPRD Lombook Barat dalam kurun waktu periode 2014 hingga 2024.

“Pada saat saya menjadi anggot DPRD, saya teriak tentang Kebon Kongok, saat kebakaran masyarakata sekitar dibawah bukit Kebon Kongo banyak bayi kena ispa, monyet juga turun mengganggu masyarakat,” ceritanya.

Dilihatnya begitu berdampak kepada sosial masyarakat Lombok Barat, Adha meminta Provinsi NTB juga memberikan perhatian lebih pada Kebun Kongok, pun begitu dengan Pemkot Mataram yang disebut sebagai penerima manfaat dari adanya TPA tersebut.

“Terlebih yang mendapatkan dampak kesehatan di kebon kongo itu semua adalah masyarakat Lombok Barat,” tekannya.

Dengan begitu, ia juga mengamini komunikasi yang baik ke depannya akan terus terjalin antara Pemkot Mataram, Pemda Lombar hingga Pemprov NTB.

Keseriusan Pemda Lobar atas masalah sampah yang terjadi, membuatnya juga sudah menyusun konsep pengelolaan sampah yang diberi nama Sistem Sampah Zero (Masaro).

Saat ini pilot proyek pengelolaan sampah dengan skema Mazaro akan dilakukan di PDU Lingsar, dengan kapasitas pengelolaan hingga mencapai 20 ton.

Adapun sistem kerja Masaro ini nantinya, akan ada ada mesin yang bekerja mengolah sampah menjadi pupuk kompos, batako, cairan pestisida tanpa menimbulkan bau. 

Baca juga: Harapan dan Doa dari Lombok Tengah, Keluarga Emil Audero Siap Dukung Langsung Sang Kiper di GBK

Untuk penerapan sistem pengolahan sampah ini akan direalisasikan pertama sebagai pilot project di PDU yang ada di Lingsar.  Lokasi ini yang telah disepakati bersama pihak terkait.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved