Pembuangan Bayi di Puskesemas Selong
Pelaku Pembuangan Bayi di Puskesmas Selong Lombok Timur Ternyata Pelajar SMA
Berdasarkan video dari perawat dan rekaman CCTV Puskesmas Selong, pelaku pembuangan merupakan pelajar SMA berinisial S asal Selong
Penulis: Toni Hermawan | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pelaku pembuangan bayi di toilet Puskesmas Selong, Lombok Timur tertangkap. Hal ini setelah polisi mengumpulkan barang bukti dan pengecekan CCTV.
Kasi Humas Polres Lombok Timur AKP mengungkapkan, berdasarkan video dari perawat dan rekaman CCTV Puskesmas Selong, pelaku pembuangan merupakan pelajar SMA berinisial S asal Selong.
“Berdasarkan keterangan S bahwa anak yang ditemukan di toilet Puskesmas Selong tersebut adalah anaknya,” terang Nikolas, Sabtu (3/5/2025).
Ditambahkannya, bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap antara A pacarnya S.
Kronologis kejadian berawal dari S berkenalan dengan A. Kemudian akhir Agustus berhubungan badan, dan tepatnya di bulan September 2024 tidak pernah datang bulan. Setelah dilakukan tes kehamilan dan dinyatakan positif, sehingga mencoba menggugurkan kandungannya dengan meminta bantuan A.
“Dia diberikan obat dua biji, tapi sempat keluar darah. Sehingga mengira bahwa bayi yang ada di perutnya telah gugur,” tambahnya.
Tidak terhenti sampai disana, pada awal bulan puasa S sempat curiga lantaran menginginkan makanan yang aneh (ngidam). Akhirnya pada 30 April 2025 sekira pukul 12.00 Wita, S alami sakit perut, selanjutnya pada malam hari pergi ke Puskesmas Selong dengan cara bonceng bertiga bersama orang tuanya.
“Saat tiba di puskesmas alasan yang diberikan tidak pernah BAB selama empat hari,” terangnya.
Baca juga: 11 Jemaah Calon Haji di Kota Mataram Tidak Memenuhi Syarat Istithaah
Ditambahkannya, S sempat meminta orang tuanya untuk mengantarnya ke toilet dan diduga S melahirkan dan menaruhnya bayinya di sana. Tanpa curiga, S keluar berjalan kembali ke tempat ruang periksa dan sempat disuntik di lengan kanan dan kiri oleh perawat, kemudian pulang ke rumahnya.
“Di Dalam toilet anaknya ditutup menggunakan penutup ember yang ada di toilet tanpa menggunakan pakaian (busana,” pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.