Pembangunan RSUD Kota BIMA

Pembangunan RSUD Kota BIMA Telan Anggaran Rp130 Miliar

Nilai kontrak pembangunan RSUD Kota Bima Rp130,3 miliar dengan memiliki luas bangunan 7.557 m² yang terdiri dari 3 lantai dan 1 lantai atap

Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
RSUD KOTA BIMA - Design konstruksi RSUD Kota Bima. PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) dipercaya untuk menggarap pembangunan infrastruktur kesehatan salah satunya pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) dipercaya untuk menggarap pembangunan infrastruktur kesehatan salah satunya pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bima

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Adjib Al Hakim menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Bidang Kesehatan yang diinisiasi oleh Kementerian Kesehatan untuk memperluas akses dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan di daerah.

"Melalui pembangunan RSUD Kota Bima Hutama Karya berkomitmen untuk mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kapasitas rumah sakit daerah, khususnya di daerah terpencil. RSUD ini akan ditingkatkan dari Tipe D menjadi Tipe C, sehingga dapat memberikan pelayanan kesehatan yang lebih komprehensif bagi masyarakat setempat," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (28/4/2025). 

Lebih lanjut Adjib menjelaskan Gedung RSUD Kota Bima sudah dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektar di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Rabadompu Barat, Kecamatan Raba, Kota Bima

Dengan nilai kontrak sebesar Rp 130,3 miliar, RSUD ini akan memiliki luas bangunan 7.557 m⊃2; yang terdiri dari 3 lantai dan 1 lantai atap dengan target penyelesaian pada akhir Desember 2025. 

RSUD tersebut akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas kesehatan sesuai standar rumah sakit Tipe C, termasuk layanan dokter spesialis dasar seperti penyakit dalam, bedah, kebidanan, dan anak. Selain itu, rumah sakit ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas modern seperti ruang operasi, ICU, NICU, laboratorium lengkap, dan peralatan radiologi canggih.

"Sebagai rumah sakit Tipe C, kedua RSUD ini akan memiliki kemampuan memberikan layanan spesialistik dasar, sehingga mampu menangani kasus medis yang lebih kompleks tanpa perlu merujuk pasien ke rumah sakit dengan tingkat pelayanan lebih tinggi,” tambah Adjib.

Khusus untuk RSUD Kota Bima, rumah sakit ini akan dilengkapi dengan 20 jenis ruangan termasuk IGD, radiologi, cytotoxic, farmasi, dan lainnya, dengan kapasitas 19 bed layanan saat ini. Untuk pengembangan ke depan, direncanakan akan ditingkatkan menjadi 119 bed dan 41 ruang kamar dengan 5 jenis kelas pelayanan.

Dalam pembangunannya, Hutama Karya akan menerapkan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH) dengan fokus pada efisiensi penggunaan energi dan penggunaan material bersertifikat ramah lingkungan (Eco Labelling). 

"Pendekatan keberlanjutan menjadi bagian integral dari konstruksi RSUD ini. Kami berkomitmen untuk menerapkan standar Bangunan Gedung Hijau dari Kementerian PU untuk memastikan bangunan yang kami hasilkan tidak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga ramah lingkungan," jelasnya. 

Baca juga: Naik Jadi Rumah Sakit Tipe B, RSUD Praya Lombok Tengah Tambah Dokter Spesialis

Adapun lingkup pekerjaan Hutama Karya meliputi perancangan, persiapan, struktur, arsitektur & interior, sistem mekanikal, elektrikal, dan pemipaan, utilitas & bangunan penunjang, hingga infrastruktur dan lansekap. Proyek RSUD Kota Bima dikerjakan oleh Hutama Karya secara mandiri. 

Dalam pelaksanaan proyek, Hutama Karya akan menerapkan standar keamanan dan keselamatan yang ketat, termasuk proteksi perimeter proyek dengan sound barrier, pagar PPDU, dan koordinasi dengan instansi terkait seperti Kepolisian dan Dinas Perhubungan untuk transportasi peralatan dan material. Sekitar 10 persen  tenaga kerja akan diserap dari masyarakat lokal untuk mendukung perekonomian setempat.

"Pembangunan RSUD ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, tidak hanya dari segi peningkatan pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat di Kota Bima, tetapi juga dari aspek ekonomi melalui peningkatan pendapatan perkapita daerah berkat tambahan SDM dokter spesialis dan potensi peningkatan kegiatan transaksi selama proses konstruksi dan setelah rumah sakit beroperasi," tandasnya. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved