Sering Dimarahi Orang Tua, Pelajar SMP Kritis Usai Coba Bunuh Diri

Dari keterangan sejumlah saksi yang dikumpulkan polisi, korban diketahui pernah dimarahi orang tuanya beberapa hari lalu.

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Sirtupillaili
Dok.Polres Lotim
DIRAWAT - Pelajar berinisal RP (15) di Kecamatan Selong, Lombok Timur saat mendapatkan perawatan di RSUD Soedjono Selong, Jumat (18/4/2025). Pelajar ini diduga melakukan tindakan membahayakan nyawa untuk menarik perhatian orang tuanya. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pelajar SMP bersial RP (15), di Kecamatan Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapatkan perawatan intensif lantaran mencoba mengakhiri hidupnya. Kondisinya kritis. 

Insiden nahas ini terjadi di rumah korban, pada Jumat (18/4/2025), pukul 16.30 Wita.

Terkait kejadian ini, Kasi Humas Polres Lombok Timur AKP Nikolas Osman menerangkan, berdasarkan keterangan ibu korban, saat itu dia terkejut melihat anaknya dalam posisi leher terkait. Mulutnya juga sudah mengeluarkan air liur.

"Ibunya berteriak dan warga berdatangan," terang Nikolas, Sabtu (19/4/2025).

Ia melanjutkan, dari keterangan sejumlah saksi yang dikumpulkan polisi, korban diketahui pernah dimarahi orang tuanya beberapa hari lalu. Penyebabnya, dia merusak sepeda listrik milik adiknya.

Setelah kejadian itu korban mengurung diri di dalam kamar dan tidak mau  sekolah. 

Dikatakan Nikolas, korban juga sempat meminta uang kepada ibunya Rp15 ribu, lalu mau meminjam motor tapi tidak diberikan karena ban sepeda motor pecah.

"Atas dasar itu juga korban sepat ngambek dan menendang lemari, sekitar 15 menit kemudian korban ditemukan sudah dalam posisi tergantung," tambahnya.

Dugaan sementara, korban sengaja melakukan hal tersebut untuk mendapatkan perhatian orang tua. Si anak merasa selama ini hanya adiknya yang diperhatikan.

"Informasinya, juga sering ribut dengan ibunya jika apa yang menjadi keinginannya tidak terpenuhi," katanya. 

Atas kejadian tersebut korban dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan pengobatan namun karena keterbatasan alat medis korban kemudian dibawa ke RSUD Soedjono Selong.

"Korban masih dirawat di IGD Soedjono Selong karena kritis sehingga harus diobservasi," pungkasnya. 

AKP Nikolas Osman berharap kejadian serupa tidak terulang, dia pun menghimbau kepada orang tua untuk lebih memperhatikan kondisi anak.   

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved