Opini
Rencana Kontinjensi Ekonomi NTB dalam Menghadapi Ancaman Perang Ekonomi Global
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh Pemprov NTB dalam menyusun Rencana Kontinjensi Ekonomi NTB secara tepat dan komprehensif
Oleh Kepala Dinas Sosial NTB Dr.H. Ahsanul Khalik
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Menghadapi ancaman perang ekonomi global antara Amerika dan China yang berdampak sistemik, Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai bagian dari sistem ekonomi nasional perlu memiliki rencana kontinjensi yang tanggap, adaptif, dan berkelanjutan, untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah, memperkuat daya tahan ekonomi masyarakat, serta mengantisipasi dampak sosial yang mungkin muncul.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan oleh Pemprov NTB dalam menyusun Rencana Kontinjensi Ekonomi NTB secara tepat dan komprehensif:
- Analisis Risiko dan Dampak
Identifikasi sektor ekonomi utama di NTB (misal: pariwisata, pertanian, peternakan, perikanan, IKM/UKM). - Analisis dampak langsung dan tidak langsung dari perang ekonomi terhadap sektor tersebut (misal: ekspor terganggu, pasokan bahan baku terhambat, turunnya permintaan global).
- Pemetaan kelompok rentan: IKM, UKM, pekerja informal, petani, nelayan, dll.
Strategi Utama Rencana Kontinjensi
Pertama: Diversifikasi Ekonomi Daerah
- Dorong hilirisasi sektor pertanian dan perikanan agar NTB tidak hanya menjual bahan mentah.
- Kembangkan industri substitusi impor: galakkan produksi lokal untuk kebutuhan pokok.
- Manfaatkan potensi energi terbarukan dan ekowisata sebagai sumber ekonomi alternatif.
Kedua: Perlindungan dan Penguatan UMKM/IKM
- Subsidi bunga pinjaman, restrukturisasi kredit bagi UMKM terdampak.
- Akses bahan baku lokal untuk mengurangi ketergantungan impor.
- Digitalisasi UMKM: pelatihan e-commerce, pemasaran daring, dan logistik digital.
Ketiga: Cadangan dan Intervensi Fiskal
- Bentuk Dana Darurat Ekonomi NTB untuk menghadapi shock global.
- Perluas program bantuan sosial tunai dan subsidi pangan bagi masyarakat rentan.
- Percepat proyek padat karya untuk menyerap tenaga kerja.
Keempat : Peningkatan Kedaulatan Pangan dan Energi
- Perkuat program ketahanan pangan lokal melalui insentif bagi petani dan koperasi pangan.
- Kembangkan energi alternatif berbasis lokal seperti bioenergi, solar cell.
Kelima : Diplomasi Ekonomi Daerah
- Bangun kerja sama langsung dengan provinsi atau negara sahabat (di luar AS-China) untuk ekspor dan investasi.
- Bentuk NTB Trade Hub untuk mempertemukan pelaku usaha lokal dengan pasar alternatif (ASEAN, Timur Tengah, Afrika).
Infrastruktur Pendukung
- Digitalisasi layanan publik agar respons pemerintah terhadap krisis lebih cepat dan efisien.
- Pusat Data Ekonomi Daerah: monitoring harga, ketersediaan barang, pasar tenaga kerja.
- Sistem Peringatan Dini Ekonomi (Early Warning System): untuk mengantisipasi tekanan global yang masuk.
Pelibatan Stakeholder
- Libatkan kampus, LSM, komunitas ekonomi lokal, serta dunia usaha dalam merancang solusi.
- Bangun Forum Resiliensi Ekonomi Daerah sebagai wadah koordinasi dan respons cepat.
Komunikasi Krisis dan Edukasi Publik
- Sediakan pusat informasi resmi tentang kondisi ekonomi dan bantuan pemerintah.
- Edukasi masyarakat agar bisa beradaptasi (diversifikasi usaha, manajemen keuangan keluarga, dsb).
Tapi langkah ini tidak mudah dgn sumber daya yang kita punya di NTB, tp langkah-langkah Kontinjensi harus dilakukan dengan memperhatikan juga langkah pemerintah Pusat
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.