Berita Lombok Tengah

Pemprov NTB Dukung Penyelenggaraan Piala Dunia Paralayang 2025 di Sky Lancing Lombok Tengah

PGAWC masuk ke dalam satu dari 58 Calender of Event yang telah dirilis Pemprov NTB untuk tahun 2025

|
Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Wahyu Widiyantoro
Istimewa
KEJUARAAN PARALAYANG - Paraglider di Sky Lancing, Mandalika, Lombok Tengah. Kejuaraan dunia paralayang internasional PGAWC (Paragliding Accuracy World Cup) Seri 3 bakal digelar di Sky Lancing Lombok - Indonesia pada Mei 2025. 

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Kejuaraan dunia aralayang internasional PGAWC (Paragliding Accuracy World Cup) Seri 3 bakal digelar di Sky Lancing Lombok - Indonesia pada Mei 2025.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga NTB Tribudi Prayitno menuturkan bahwa keberadaan Skylancing yang telah banyak dikenal mengukuhkan peran NTB sebagai lokasi yang representatif untuk pengembangan sport tourism.

"PGAWC ini kan event paralayang skala internasional yang punya gengsi di kalangan komunitas paralayang. Dan ini diikuti oleh peserta yang masuk rangking dunia. Ini kali ketiga Skylancing berkesempatan menjadi tuan rumah," kata Tribudi, Senin (7/4/2025).

Yiyit, sapaan karibnya, terus memantau perkembangan olahraga paralayang. 

"Skylancing sudah tergabung dalam komunitas dan sedang menggagas event yang pesertanya umum. Ini sangat bagus untuk perkembangan sport tourism di NTB. Ini bagus sekali," urai Yiyit.

Baca juga: Sky Lancing Dapat Lampu Hijau sebagai Venue PON 2028

Skylancing telah dilirik oleh Pengprov FASI (Federasi Aerosport Indonesia) sebagai salah satu venue Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028 NTB-NTT.

Pemprov NTB telah menyiapkan sejumlah skema dukungan mengingat event PGAWC tersebut juga masuk ke dalam satu dari 58 Calender of Event yang telah dirilis Pemprov NTB untuk tahun 2025.

"Kemarin saya sudah bertemu dengan salah satu panitia, kami sedang memfasilitasi agar ada dukungan dari BUMD yang ada di NTB dan sudah saya sampaikan ke Pak Sekda, Pak Sekda juga sudah membuat surat kepada sejumlah BUMD. Semoga nanti mendapat dukungan sebab ini sangat membantu daerah dalam pencitraan sebagai daerah sport tourism," jelas Mantan Pj Wali Kota Mataram itu.

Yiyit mengaku, event paralayang di SkyLancing telah membawa banyak hal bagi pengembangan daerah, khususnya di bidang olahraga dan pariwisata.

"Memang jenis cabor ini menurut kebanyakan orang berbiaya tinggi. Tapi sebetulnya ketika ada keinginan atau kegemaran dalam menngemari hobi ini maka ada ruang yang bisa difasilitasi. Sebagai contoh teman-teman dari LANUD ZAM (Rembige) banyak sekali memfasilitasi termasuk komunitas-komunitas," bebernya.

Pemprov NTB bersama sejumlah stakeholder terkait bakal berupaya lebih mendekatkan olahraga tersebut kepada masyarakat.

"Kita sudah diskusi dengan Pengprov FASI juga dengan pegiat, akan banyak program yang akan dilakukan dalam mensosialisasikan olahraga semacam ini," bebernya.

Ketua Panitia PGAWC 2025 Roy Rahmanto menyampaikan antusiasme tinggi para atlet paralayang mancanegara menjadi peserta. 

95 atlet dari 17 negara telah mendaftar antar lain China, Indonesia, Saudi Arabia, Hongkong, Korea Selatan, UAE, Iraq, Prancis, Spanyol, Malaysia, Turki, Mongolia, Serbia, Kosovo, China Taipei, Algeria, dan Nepal. 

Pihak panitia mulai mempersiapkan Sky Lancing yang menjadi tuan rumah.

"Untuk saat ini kita sedang pelebaran area take off untuk lokasi opening dan closing ceremony. Kita ingin tahun ini agar masyarakat bisa ikut menikmati di area take off. Kalau kemarin belum memungkinkan karena luas areal terbatas. Akase ke masyarakat umum masih terbatas," jelas Roy, Selasa (8/4/2025).

Sky Lancing telah membuka kawasan baru untuk menunjang event yang akan menjadi tempat penonton dan parkir.

"Kita buka lahan setengah hektare untuk akses masyarakat. Insya Allah nyaman, termasuk tempat parkir," ujarnya.

Roy mempersilakan masyarakat untuk menonton dan menikmati event PGAWC tanpa biaya masuk.

"Betul (gratis). Masyarakat tidak dipungut biaya masuk, fasilitas toilet kita siapkan, tanpa membayar. Jadi masyarakat kita buat nyaman. Itu semua free," bebernya.

Meski demikian, pihaknya tetap membatasi akses masyarakat di lokasi acara. 

Terutama di areal-areal khusus atlet untuk spek keamanan. 

Sebanyak dua atlet NTB telah mendaftarkan diri berlaga di PGAWC 2025.

"Dari NTB sejauh ini seingat saya baru dua (atlet). Ini berkaitan dengan seleksi, yang bisa ikut event ini harus masuk di rangking tertinggi, bukan like and dislike. 

"Kalau mau jujur, sebetulnya belum ada atlet NTB yang layak tampil di PGAWC, berdasarkan standarisasi PGWAC," bebernya.

Kendati demikian, pihak panitia diberikan wild card sebanyak lima slot untuk mengggunakan hak istimewa (hak prerogatif) untuk memberikan kesempatan bagi atlet (yang belum memasuki rangking dunia) untuk berlaga di PGWAC. Pihak panitia bakal memberikan slot tersebut kepada atlet asal Indonesia, khususnya NTB.

"Penyelenggaran diberikan wild card untuk lima peserta, yang tidak lolos seleksi maka dia bisa ikut dengan wild card. Tujuan kita kan ingin mengembangkan dan mendorong teman-teman di NTB untuk ikut," beber Roy.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved