Teror Kepala Babi dan Bangkai Tikus Tempo, Respons Pihak Istana Hingga Ancaman Independensi Pers

Hasan Nasbi menjelaskan ungkapan 'dimasak saja' terkait teror kepala babi di Tempo, bukan meremehkan kebebasan pers.

|
Editor: Irsan Yamananda
Kolase Istimewa
MAJALAH TEMPO DITEROR - Kantor Majalah Tempo mendapatkan teror berupa kiriman kepala babi dan bangkai tikus pada 19 dan 22 Maret 2025. Hasan Nasbi menjelaskan ungkapan 'dimasak saja' terkait teror kepala babi di Tempo, bukan meremehkan kebebasan pers. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Menjelang akhir bulan suci Ramadan 2025/ 1446 Hijriah, kantor Majalah Tempo justru mendapatkan teror berupa kiriman kepala babi dan enam bangkai tikus dengan posisi kepala terpenggal. 

Pihak istana melalui Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Hasan Nasbi sempat menanggapi hal tersebut, tapi tanggapannya menuai kecaman karena dianggap tidak pantas.

Di sisi lain, Dewan Pers mengutuk keras aksi teror tersebut, mengingat hal itu bisa mengganggu kemerdekaan pers.

Teror Kepala Babi dan 6 Bangkai Tikus ke Kantor Tempo

TEMPO : Kantor Tempo mendapat kiriman kepala babi pada 19 Maret 2025. Kepala babi tersebut dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam.
TEMPO : Kantor Tempo mendapat kiriman kepala babi pada 19 Maret 2025. Kepala babi tersebut dibungkus kotak kardus yang dilapisi styrofoam. (ISTIMEWA)

Berdasarkan keterangan Tempo, peristiwa teror bermula ketika satuan pengamanan (satpam) kantor menerima paket tanpa nama pengirim.

Paket yang dibungkus kardus dan styrofoam tersebut diterima pada Rabu (19/3/2025) sekitar pukul 16.15 WIB.

Namun, paket baru dibuka pada Kamis (20/3/2025) setelah Cica pulang dari tugas liputan bersama rekan jurnalis Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran.

Menurut pengakuan Hussein, paket yang ditujukan kepada Cica sudah aroma busuk dan menyengat, serta terdapat darah.

Setelah paket dibuka, pihak Tempo mendapat kepala babi yang sudah terpotong dan masih terbungkus plastik.

Selain itu, kepala babi yang dikirimkan kepada Tempo juga sudah dipotong bagian telinganya.

“Kami mencurigai ini sebagai upaya teror dan langkah-langkah yang menghambat kerja jurnalistik,” kata Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra dikutip dari Kompas TV, Kamis (20/3/2025).

TEROR BANGKAI TIKUS - Enam ekor bangkai tikus yang dipenggal dilemparkan orang tak dikenal ke kantor Tempo, Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 02.11 WIB. Teror bangkai tikus tersebut merupakan lanjutan teror kepala babi yang sebelumnya juga ditujukan kepada redaksi Tempo.
TEROR BANGKAI TIKUS - Enam ekor bangkai tikus yang dipenggal dilemparkan orang tak dikenal ke kantor Tempo, Sabtu, 22 Maret 2025, pukul 02.11 WIB. Teror bangkai tikus tersebut merupakan lanjutan teror kepala babi yang sebelumnya juga ditujukan kepada redaksi Tempo. (Dok.Istimewa)

Setelah paket potongan kepala babi, Redaksi Tempo mendapatkan kiriman kedua berupa kotak berisi bangkai tikus yang dipenggal.

Bangkai tikus itu ditemukan oleh petugas kebersihan Tempo pada Sabtu (22/3/2025) pukul 08.00 WIB.

Pemimpin Redaksi Tempo Setri Yasra mengatakan kiriman bangkai tikus makin memperjelas teror untuk redaksi Tempo. Sebab, sebelum bangkai tikus, redaksi Tempo menerima pesan ancaman melalui media sosial melalui akun Instagram @derrynoah pada 21 Maret 2025.

Pengendali akun itu menyatakan akan terus mengirimkan teror dengan kalimat “sampai mampus kantor kalian”.

Menurut Setri, kiriman kepala babi dan tikus adalah teror terhadap kerja media dan kebebasan pers.

“Pengirimnya dengan sengaja meneror kerja jurnalis. Jika tujuannya untuk menakuti, kami tidak gentar tapi stop tindakan pengecut ini," kata Setri dikutip dari siaran pers, Sabtu.

Mulanya, petugas kebersihan Tempo menduga kotak kardus penyok yang dibungkus kertas kado bermotif bunga mawar merah itu berisi mie instan.

Namun, ketika membukanya, ada sekitar 6 ekor tikus berlumuran darah. Petugas kebersihan itu kemudian memanggil petugas kebersihan lain dan satpam Tempo.

Berbeda dengan paket kepala babi, tidak ada tulisan apa pun di kotak kardus tersebut.

Pemeriksaan sementara oleh manajemen gedung, bungkusan berisi bangkai tikus itu dilempar orang tak dikenal pada pukul 02.11 WIB dari luar pagar kompleks kantor Tempo di Jalan Palmerah Barat Jakarta Selatan.

Petugas keamanan menduga kotak bangkai tikus itu mengenai mobil yang sedang diparkir sebelum membentur aspal. Ada jejak baret pada mobil yang terkenal lemparan kotak tikus itu.

Adapun sejauh ini, Mabes Polri sudah membentuk tim mengusut peneror dan motifnya. Ada sekitar 20 polisi mendatangi kantor Tempo dan mendokumentasikan bangkai tikus yang dikirim pada Sabtu dinihari.

Respons Pihak Istana yang Menuai Kecaman

HASAN NASBI - Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi di Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2025). Hasan Nasbi memberikan penjelasan terkait responsnya terhadap teror kepala babi yang diterima jurnalis media Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica), yang menuai kritik.
HASAN NASBI - Kepala Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi di Jakarta Pusat, Kamis (23/1/2025). Hasan Nasbi memberikan penjelasan terkait responsnya terhadap teror kepala babi yang diterima jurnalis media Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica), yang menuai kritik. (TRIBUNNEWS/ LENDY RAMADHAN)

 

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi memberikan penjelasan terkait responsnya terhadap teror kepala babi yang diterima jurnalis media Tempo, Francisca Christy Rosana (Cica).

Pernyataan Hasan Nasbi yang menyarankan agar kepala babi itu dimasak saja menuai kritikan Koalisi Masyarakat Sipil.

Hasan Nasbi mengaku apa yang dia sampaikan selaras dengan cara Cica memberikan tanggapan untuk mengecilkan si peneror.

Diketahui, pascateror pengiriman kepala babi yang diterimanya, Cica memberikan tanggapan melalui unggahan X pribadi miliknya, @chichafrancisca.

"Lain kali ngirim jangan kepala babi, daging babi gitu lho yg enak. Mana telinganya udah ga ada," tulis Cica, Kamis (20/3/2025).

Hasan mengaku justru mendukung cara jurnalis Tempo tersebut merespons.

"Justru teror harus direspons dengan cara seperti Fransisca merespons teror itu. Biar KPI (target, red) si peneror enggak kesampaian," ungkap Hasan saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (22/3/2025).

"Saya hanya menyempurnakan cara untuk mengecilkan si peneror," imbuhnya.

Hasan juga memberi tanggapan terkait penilaian sejumlah pihak yang menganggap pernyataannya tidak pantas.

"Saya enggak khawatir sama sekali dengan penilaian itu," ungkapnya.

Dewan Pers: Ancaman Terhadap Independensi dan Kemerdekaan Pers

NINIK RAHAYU - Dewan Pers meminta pemerintah agar rancangan peraturan presiden tentang Publisher Rights ditempatkan sebagai regulasi yang diprioritaskan. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pers, Dr Ninik Rahayu, dalam jumpa pers dengan awak media di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Jumat (14/7/2023).
NINIK RAHAYU - Dewan Pers meminta pemerintah agar rancangan peraturan presiden tentang Publisher Rights ditempatkan sebagai regulasi yang diprioritaskan. Hal itu disampaikan Ketua Dewan Pers, Dr Ninik Rahayu, dalam jumpa pers dengan awak media di Kantor Dewan Pers, Jakarta, Jumat (14/7/2023). (Dok. Dewan Pers)

Dewan Pers mengutuk keras aksi teror berupa pengiriman kepala babi ke kantor Tempo dan mendesak aparat kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini.

Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, menyatakan bahwa tindakan tersebut merupakan bentuk nyata teror dan ancaman terhadap independensi serta kemerdekaan pers. 

"Dewan Pers mengutuk keras segala bentuk teror terhadap jurnalis sehubungan dengan pengiriman kepala babi yang dibungkus kotak kardus ke kantor Tempo," kata Ninik Rahayu saat jumpa pers di Kantornya, Jakarta, Jumat (21/3/2025).

Sumber: Kompas, Kompas TV dan Tribunnews

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved