Berita Lombok Timur

Trending 1 Youtube, The Vengeace of Seher Disambut Antusias Pemerintah Daerah Lombok Timur

Film ini dinilai mampu menghidupkan kembali pariwisata daerah, khususnya di Kecamatan Sambelia sebagai tempat pengambilan gambar.

Istimewa
SINEAS LOKAL - Meet and Greet para pemeran dan Kru Film Seher di Pesanggrahan Timbenuh, Lombok Timur, Sabtu (15/3/2025). Film ini dinilai mampu menghidupkan kembali pariwisata daerah, khususnya di Kecamatan Sambelia sebagai tempat pengambilan gambar. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK BARAT - Film The Vengeace of Seher memuncaki trending 1 Youtube setelah empat hari tayang atau sejak. 

Film karya Lenteng Tedes saat ini telah mencapai 1,8 juta penonton.

Capaian ini mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabbupaten (Pemkab) Lombok Timur.

Film ini telah mampu menghidupkan kembali pariwisata daerah, khususnya di Kecamatan Sambelia sebagai tempat pengambilan gambar.

“Walaupun ceritanya horor, orang akan penasaran dengan lokasi shooting film ini. Contohnya Batu Seher itu didapatkan dari seputaran tempat wisata Pohon Liat (Pohon purba) tempat shooting,” ucap Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur Juaini Taofik, Minggu (16/3/2025).

Baca juga: Film Seher Karya Sineas Muda Lombok Viral, Tembus 1,5 Juta Kali Ditonton dalam 3 Hari

Sejumlah tempat yang menjadi lokasi shooting para kru film akan ramai dikunjungi.

Bukan hanya saja lokasi Pohon Lian yang memang sudah menjadi tempat wisata, namun juga lokasi lain yang bisa saja membuka wisata baru di daerah.

“Lokasi-lokasi yang ada di film ini saya yakin akan trending dengan adanya film ini. Kemudian juga Sambelia yang biasanya di kategorikan wisata agak jauh, akan terasa dekat dengan adanya magnet film ini,” kata Juaini.

Sebagai warga Lombok Timur, Juaini juga merasa terseher.

Dia bahkan menyebutkan, masyarakat lain akan merasakan hal yang sama yang akan menjadi trigger wisata Sambelia.

“Termasuk juga pengambilan gambar di Sembalun di bale adat bukit Selong. Hal yang menarik lainnya, film ini bisa menjadi dark tourism,” ungkapnya.

Juaini berharap agar para kru dan pemeran film melakukan meet and greet dengan menjadikan lahan lokasi wisata lainnya yang ada di daerah menjadi lokasi utama.

“Saya meyakini, wisata seputar lokasi shooting sambil mengenal pemeran film dan bersilaturrahim langsung, banyak yang sekedar ingin foto dengan lokasi tersebut, apalagi ketemu dengan pemeran tokoh utama film. Jadi akan mejadi daya tarik wisata tersendiri,” pungkas Juaini.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved