Kualitas Pertamax Dipertanyakan Gegara Korupsi Pertamina, Bahlil Bentuk Tim Cek Spesifikasi BBM

Bahlil Lahadalia bakal membentuk tim khusus untuk memastikan masyarakat mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) sesuai spesifikasi dan harga.

Editor: Irsan Yamananda
Tribunnews/ Taufik Ismail
BAHLIL BENTUK TIM - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/12/2024). Bahlil Lahadalia bakal membentuk tim khusus untuk memastikan masyarakat mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) sesuai spesifikasi dan harga. 

Spesifikasi itu mengacu ketentuan Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) yang berada di bawah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

"Jadi kalau untuk kualitas BBM, kami pastikan bahwa yang dijual ke masyarakat itu adalah sesuai dengan spek yang sudah ditentukan oleh Lemigas," kata Fadjar di Gedung DPD RI, Jakarta, Selasa (25/2/2025).

Menurutnya, yang dipermasalahkan oleh Kejagung adalah pembelian BBM dengan kadar RON 90 dan RON 92, bukan terkait adanya oplosan Pertalite menjadi Pertamax. Ia menilai, adanya kesalahan informasi yang beredar terkait hal itu.

"Jadi di Kejaksaan, mungkin kalau boleh saya ulang, kan lebih mempermasalahkan tentang pembelian RON 90, RON 92, bukan adanya oplosan, sehingga mungkin narasi yang keluar yang tersebar ada misinformasi di situ," ucap dia.

PENAHANAN - Sejumlah tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah produk kilang PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) 2018-2023 digiring jaksa usai pemeriksaan di Jakarta, Senin (24/2/2025).
PENAHANAN - Sejumlah tersangka kasus korupsi tata kelola minyak mentah produk kilang PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) 2018-2023 digiring jaksa usai pemeriksaan di Jakarta, Senin (24/2/2025). (HO/Puspenkum Kejagung RI)

Subholding Commercial & Trading Pertamina, PT Pertamina Patra Niaga membantah adanya pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite jadi Pertamax.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menegaskan, kualitas Pertamax yang dijual Pertamina dipastikan sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan pemerintah yakni Research Octane Number 92 atau RON 92.

“Produk yang masuk ke terminal BBM Pertamina merupakan produk jadi yang sesuai dengan RON masing-masing, Pertalite memiliki RON 90 dan Pertamax memiliki RON 92," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (26/2/2025).

"Spesifikasi yang disalurkan ke masyarakat dari awal penerimaan produk di terminal Pertamina telah sesuai dengan ketentuan pemerintah,” imbuh Heppy.

Baca juga: Prediksi Skor Juventus vs Empoli Coppa Italia 2025 Kamis 27 Februari 2025 Jam 03.00 WIB, Link Live

Ia menuturkan, treatment yang dilakukan di terminal utama BBM adalah proses injeksi warna (dyes) sebagai pembeda produk agar mudah dikenali masyarakat. Selain itu juga ada injeksi additive yang berfungsi untuk meningkatkan performance produk Pertamax.

"Jadi bukan pengoplosan atau mengubah RON. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax," tegas Heppy.

Menurutnya, Pertamina Patra Niaga melakukan prosedur dan pengawasan yang ketat dalam melaksanakan kegiatan Quality Control (QC). Distribusi BBM Pertamina juga diawasi oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

"Kami menaati prosedur untuk memastikan kualitas dan dalam distribusinya juga diawasi oleh BPH Migas,” ucap dia.

Ia menyatamakan, Pertamina berkomitmen menjalankan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) untuk penyediaan produk yang dibutuhkan konsumen.

Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menegaskan pihaknya tidak melakukan praktik upgrade blending atau pencampuran Pertalite dengan Pertamax.

Hal ini disampaikan Ega dalam rapat kerja dengan Komisi XII DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/2/2025).

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved