Berita Kota Mataram
Bangkesbangpoldagri Atensi Sebaran Jamaah Tabligh di Kota Mataram Jelang Ramadan
Dari pantauan Bangkesbangpoldagri Kota Mataram, dai kompor ini sudah mulai terpantau masuk di Kota Mataram bahkan sejak minggu kemarin
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bangkesbangpoldagri) Kota Mataram mengatennsi sebaran jamaah tabligh atau yang biasa disebut dai kompor di masjid-masjid.
Dari pantauan Bangkesbangpoldagri Kota Mataram, dai kompor ini sudah mulai terpantau masuk di Kota Mataram bahkan sejak minggu kemarin.
Mereka bahkan menetap di masjid masjid namun tanpa kordinasi dengan pihak kepala lingkungan hingga camat setempat.
“Kemarin kita ada laporan, ada yang masuk di beberapa masjid saya nggak sebut namanya, kalau ada seperti itu lebih baik saya arahkan dia langsung ke Masjid At-Taqwa,” ucap Kaban Bangkesbangpoldagri Kota Mataram, Zarkasyi setelah dikonfirmasi TribunLombok.com, Rabu (26/2/2025).
Dikatakannya, secara struktural, harusnya para kelompok dai ini melaporkan diri untuk berkegiatan di masjid-masjid ke Bangkesbangpoldagri.
Menurutnya, masjid juga sudah memiliki struktur pengorganisasian yang jelas, sehingga perlu juga ada pemberitahuan kepada pengurus masjid.
“Hingga dai kompo rini kan agak sulit (diatur), karena dia nggak ada jadwal, nggak pernah menginformasikan ke kita kapan dia dateng, tiba-tiba datang dari Bali, Jakarta, Lampunga dan lainnya,” sebutnya.
Ia meniali koordinasi sangat punting, untuk menghindari potensi penolakan yang bisa menimbulkan gesekan di masyarakat.
Baca juga: Satresnarkoba Polres Lombok Timur Gerebek Empat Terduga Pengguna Ganja di Masbagik
Terlebih soal ajaran yang mungkin di bawa oleh para dai ini juga perlu diatensi, hingga penyimpangan yang tidak diinginkan tidak terjadi.
“Ini yang selalu jadi persoalan hingga kita imbau siapapun dia apakah dia mau berdakwah dan lainnya, paling tidak ada kordinasi dengan kaling (kepala lingkungan), takmir masjid setempat, sehingga tidak menimbulkan penolakan-penolakan,” katanya.
Dia juga berharap para kaling hingga msyarakat juga memiliki perhatian lebih bagi para da’i ini untuk memantau aktivitasnya di tiap lingkungan.
Terlebih potensi ajaran menyimpang yang mengarah ke terorisme juga saat ini menjadi perhatian utama dari pemerintah khususnya di Bangkesbangpoldagri.
“Para dai ini juga kan kita tidak mengenal dia, ibarat ada tamu yang datang ke rumah, nggak mungkin orang rumah mempersilahkan dia menginap,” tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.