Klarifikasi PT Meka Asia, Bantah Lakukan Intimidasi Jurnalis Perempuan Inside Lombok  

“Karena saya lihat dia menangis dari dalam, makannya saya kejar agar tidak terjadi kesalahpahaman, makannya saya pegang tangannya sembari mintaf."

Dok.Istimewa
PERUMAHAN BANJIR - Petugas kepolisian dan TNI saat mengevakuasi kendaraan motor milik warga yang terdampak banjir di Kecamatan Labuapi, Lombok Barat, Senin (10/2/2025). Jurnalis perempuan diduga mendapat intimidasi dalam kasus ini saat hendak konfirmasi ke pihak pengembang. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - PT Meka Asia Properti memberikan penjelasan terkait dugaan intimidasi terhadap jurnalis Inside Lombok, Yudina, saat melakukan peliputan banjir.

Perwakilan PT Meka Asia, Diegas Bulan Pradhana yang dikonfirmasi Tribun Lombok menjelaskan, pihaknya tidak pernah melakukan intimidasi dalam bentuk apapun.

“Saya hanya diberikan mandat oleh direktur untuk menolak menjawab apapun dari Inside karena dianggap pemberitaannya berat sebelah,” ucapnya, menjawab TribunLombok.com via telepon, Selasa (11/2/2025). 

Dia mengungkap kronologi kejadian pada Senin (10/2/2025) tersebut. Saat itu, beberapa orang wartawan datang wawancara terkait kejadian banjir di lokasi perumahan Meka Asia, di Desa Karang Bongkot, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat. 

Meka Asia, kata dia, tidak memperkenankan Inside Lombok melakukan wawancara.

“Dalam hal ini kami berhak untuk menolak wawancara, ini kan memang sudah sesuai dengan kode etik jurnalistik yang berlaku,” klaimnya.

Usai wartawan lain melakukan wawancara, Yudina kemudian beranjak pulang dengan berlinang air mata.

“Karena saya lihat dia menangis sudah dari dalam, makannya saya kejar agar tidak terjadi kesalahpahaman, makannya saya pegang tangannya sembari minta maaf,” tuturnya.

Yudina kemudian menolak ajakan dan memilih untuk pulang. “Saya kaget dengar isu ada intimidasi itu, saya tekankan sekali lagi, itu enggak ada,” tegasnya.

Ia mengaku telah meminta maaf secara langsung dengan mendatangi rumah mertua Yudina.

“Jadi saya dan mertuanya sudah saling maaf, dan memang tidak ada apa-apa, hanya kesalahpahaman saja, bahkan mertuanya bilang kalau ada wartawan yang menghubungi bilang saja saya sudah memaafkan,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, jurnalis Inside Lombok Yudina, pada Senin (10/2/2025) sekitar pukul 11.30 Wita, Bersama beberapa jurnalis, Wendi (wartawan Radar Mandalika), Muzakir (INews), dan Awaludin (SCTV) hendak meminta konfirmasi ke PT Meka Asia selaku pengembangan perumahan terkait banjir.
  
Permintaan konfirmasi itu, berkaitan dengan keluhan warga yang terdampak banjir. Tapi sebelum masuk ke ruangan, pihak PT Meka Asia menanyakan satu persatu jurnalis yang datang. 

Yudina, ketika menyebutkan nama medianya, langsung ditunjuk dan tidak dipersilakan masuk ke ruangan. 

Jurnalis lainnya sempat memberikan penjelasan kepada pihak PT Meka Asia tetapi tidak digubris. Yudina kemudian memilih keluar, pada saat itulah dia mendapat kekerasan fisik dari salah satu oknum staf pengembang

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved