Kronologi Penemuan Kerangka Manusia di Lombok Timur

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Warga Desa pohgading,  Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten  Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) dihebohkan dengan penemuan kerangka manusia di pinggir parit, Selasa (28/1/2029).

Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Osman mengungkapkan, penemuan kerangka manusia tersebut pertama kali ditemukan oleh dua pemuda setempat yang saat itu sedang memancing belut di parit.

"Pertama kali ditemukan oleh dua pemuda yang saat itu sedang memancing belut di parit. Di tengah kegiatan itu para pemuda menemukan tengkorak dan tulang belulang manusia," ungkap Nikolas.

Melihat ada tengkorak kerangka mayat, dua pemuda tersebut kemudian melapor kepada pemilik sawah yang tidak jauh dari lokasi memancing.

"Dua saksi langasung memberitau saksi 3 (pemiki sawah) yang kebetulan sedang menggarap sawah miliknya yang kebetulan berdekatan dengan lokasi ditemukannya tengkorak manusia tersebut," ungkap Nikolas.

Atas kejadian, tiga saksi tersebut langsung menginformasikan ke warga setampa kemudian melaporkan ke Polsek Pringgabaya.

Dari keterangan warga sekitar, lokasi penemuan kerangka mayat itu merupakan bekas kuburan lama.

Mendapat informasi tersebut, pada Rabu 29 Januari, Polsek Pringgabaya langsung terjun dan melakukan olah TKP bersama tim Inafis Polres Lombok Timur.

"Tim Inafis Polres Lombok Timur dan Nakes Puskesmas Batuyang terjun dan selanjutnya tegkorak manusia tersebut dibawa ke Puskesmas Batuyang untuk ditindak lanjut sambil menunggu hasi Tim Inafis," ungkap Nikolas.

Baca juga: Heboh! Warga di Lombok Timur Temukan Tengkorak Manusia saat Mancing Belut

Dari beberapa keterangan saksi yang diterima pihak kepolisian, TKP penemuan tengkorak diduga merupakan bekas lokasi pemakaman.

"Dari keterangan masyarakat Desa Pohgading, TKP tersebut yang saat ini menjadi area persawahan sebelumnya adalah Kuburan tua yang diberi nama Makam Jaran," kata Nikolas.

Hingga kini misteri penemuan tengkorak tersebut masih misteri. 

Pihak kepolisian setempat masih masih melakukan kordinasi dengan pihak Puskesmas Batuyang. Untuk mengetahui identitas tengkorak tersebut harus dilakukan uji porensik.

(*)