Berita NTB

Tantangan Mendasar Lalu Iqbal Memimpin NTB, Kemiskinan hingga Sampah

Usai dilantik nanti, sejumlah pekerjaan rumah telah menunggu Lalu Iqbal untuk segera diatasi mulai dari kemiskinan hingga persoalan sampah

Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM
Kolase foto: Iqbal-Dinda (kiri) dan seorang warga berdiri di depan rumah tidak layak huni di Kecamatan Kopang, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) (kanan.) 

Padahal TPA ini sudah melebihi kapasitas sejak pertengahan tahun 2024 lalu.

Setiap harinya, TPA ini menerima 300 ton sampah. Untuk mengurangi beban, TPST Sandubaya yang berkapasitas 50 ton sudah dioperasikan, dan pembangunan TPST Kebon Talo di Ampenan sedang berlangsung.

4. Infrastruktur

HAMPIR RAMPUNG: Pengembangan infrastruktur jalan di zona timur KEK Mandalika hampir rampung, Jumat (2/4/2021). Akses jalan ini juga mempermudah askes keluar masuk warga di kawasan Gerupuk, Lombok Tengah.
HAMPIR RAMPUNG: Pengembangan infrastruktur jalan di zona timur KEK Mandalika hampir rampung, Jumat (2/4/2021). Akses jalan ini juga mempermudah askes keluar masuk warga di kawasan Gerupuk, Lombok Tengah. (Dok. ITDC)

Keterbatasan infrastruktur menjadi penghambat utama bagi percepatan pembangunan di NTB.

Banyak daerah masih kesulitan mengakses jalan, air bersih, listrik, dan layanan internet. Hal ini berdampak pada lambatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan pedesaan.

Berita teerbaru masih banyak warga yang susah mengakses infrastruktur kesehatan. Banyak ibu hamil harus ditandu melewati jalan termal untuk Sampaio ke pusat kesehtan.

Sebelumnya Lalu Iqbal menegaskan dirinya adalah pemimpin yang hadir untuk masyarakat kecil, bukan hanya untuk kaum berada. Hal itu disampaikan saat kunjungannya ke Kampus 2 Universitas Muhammadiyah di Bima, Minggu (19/1/2025).

“Saya diangkat jadi gubernur bukan oleh orang kaya, tapi oleh tangan-tangan masyarakat kecil, mereka yang selama ini terlupakan. Orang-orang yang memilih saya adalah mereka yang kehilangan harapan, tapi menitipkan sisa harapan itu kepada saya,” kata Lalu Iqbal.

Lalu Iqbal mengaku terharu melihat dukungan masyarakat di daerah miskin dalam pemilihannya. Bahkan, beberapa wilayah memberikan suara hingga di atas 80 persen. Hal ini menjadi motivasi besar bagi dirinya untuk bekerja lebih keras.

“Mereka yang memilih saya adalah orang-orang di daerah paling miskin. Itu membuat saya menangis karena amanah ini adalah kepercayaan yang sangat besar,” ujarnya.

Lalu Iqbal menyebutkan, mengentaskan kemiskinan adalah prioritas utama dalam kepemimpinannya. Baginya, kemiskinan adalah akar dari berbagai persoalan sosial yang harus segera diselesaikan.

“Jika kita tidak serius menyelesaikan kemiskinan, semua masalah sosial lainnya hanya akan jadi lingkaran setan. Ini sesuai keyakinan Rasulullah bahwa ibu dari semua masalah sosial adalah kemiskinan,” tegasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved