Kemenpar RI Tekankan Kolaborasi Hexahelix untuk Capai Target Okupansi Hotel di NTB

Kementerian Pariwisata RI melalui Poltekpar Lombok menekankan pentingnya kolaborasi hexahelix dalam implementasi SE Menteri Pariwisata

Penulis: Sinto | Editor: Laelatunniam
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Drektur Poltekpar Lombok, Dr Ali Muhtasom. 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Kementerian Pariwisata RI melalui Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok menekankan pentingnya kolaborasi hexahelix dalam implementasi Surat Edaran (SE) Menteri Pariwisata, tentang pelaksanaan wisata yang aman, nyaman, dan menyenangkan untuk mencapai target okupansi hotel di NTB.

Surat Edaran (SE) Menteri Pariwisata RI tersebut bernomor SE/01/PP/03.00/MP/2024 tentang penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman, nyaman dan menyenangkan pada perayaan Nataru. 

Drektur Poltekpar Lombok, Dr Ali Muhtasom, mengatakan, kolaborasi hexahelix dalam implementasi SE tersebut dinilai telah mampu meningkatkan kepercayaan wisatawan untuk berwisata ke Lombok. 

Kolaborasi hexahelix ini melibatkan enam pemangku kepentingan yaitu pemerintah, industri, masyarakat, akademisi, media, dan komunitas.

"Hal ini terlihat dari data sementara peningkatan jumlah wisatawan sebesar 30 persen pada libur Nataru, meningkatnya kepuasan wisatawan sebesar 90 persen dan kenaikan tingkat hunian kamar di beberapa hotel hingga 90 persen," jelas Ali Muhtasom kepada Tribun Lombok di Praya, (31/12/2024). 

Ditegaskan Ali, kolaborasi hexahelix di NTB telah membuktikan bahwa kerja sama dan sinergi dapat meningkatkan kualitas wisata.

Termasuk pula kepercayaan wisatawan memberikan dampak positif. Kondisi ini harus bisa terjaga dan menjadi pola dalam peningkatan kualitas wisata di NTB.

Diketahui saat ini, okupansi keterisian kamar hotel di kawasan ekonomi khusus (KEK) Mandalika sudah mencapai 90 persen pada saat libur Nataru 2024/2025.

Ketua Mandalika Hotel Association (MHA), Samsul Bahri mengatakan, target pihaknya sebenarnya mencapai 100 persen okupansi hotel, namun pihaknya memprediksi rata-rata berada di angka 95 persen.

General Manager JM Hotel ini menyebutkan, pariwisata Mandalika adalah salah satu sektor yang mampu mengangkat sektor-sektor lain sehingga ketika pariwisata berjalan dengan baik akan menjadi keuntungan bagi semuanya.

Pihaknya mengajak semua untuk menjaga keamanan dan kenyamanan sehingga tercipta liburan yang menyenangkan bagi wisatawan yang hadir berlibur.

"Sehingga menjadi branding kedepannya. Sehingga Natal dan tahun baru kedepan itu lebih banyak berkunjung ke daerah kita sehingga keamanan dan kenyamanan itu adalah kunci utama dunia pariwisata," tegas Samsul Bahri.

Bagi Samsul, hal tersebut tentunya sangat sesuai dengan Surat Edaran (SE) Menteri Pariwisata RI No. SE/01/PP/03.00/MP/2024 tentang Penyelenggaraan kegiatan wisata yang aman, nyaman dan menyenangkan pada Perayaan Nataru. 

Menurut Samsul Bahri, pada tahun ini malam tahun baru akan terpusat berada di Mandalika karena tamu-tamu permintaannya cukup tinggi pada malam tahun baru.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved