Festival Bekerase Desa Aik Bual Lombok Tengah Dihebohkan Ikan Tuna Raksasa

Festival Bekerase ini merupakan tradisi tahunan masyarakat Desa Aik Bual. Selain menangkap ikan, tradisi ini juga bertujuan membersihkan sungai.

Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM/SINTO
Peserta Festival Bekerese Jum'ah berhasil menangkap ikan sidat alias tuna berukuran raksasa di Desa Aik Bual, Lombok Tengah, Minggu (15/12/2024). 

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Peserta Festival Bekerase di Embung Desa Aik Bual, Lombok Tengah berhasil menangkap ikan sidat alias tuna berukuran raksasa, Minggu (15/12/2024). 

Peserta yang diketahui bernama Jum'ah membuat heboh ribuan masyarakat yang hadir menyaksikan tradisi tahunan Desa Aik Bual tersebut. 

Masyarakat yang mengetahui itu langsung bersorak sorai. Jum'ah seketika buru-buru naik mengamankan hasil tangkapannya. Dia pun dikerumuni masyarakat.

Diketahui, ikan tuna dengan panjang sekitar 1,5 meter dan bobot 20 kilogram tersebut ditangkap menggunakan alat tangkap ikan dengan jaring kecil atau Sorok. 

Baca juga: Tradisi Perang Topat, Wujud Toleransi dan Harmoni Antar Umat Beragama di Lombok Barat

Sebelum ikan tuna masuk sorok, terlebih dahulu membentur kakinya. Ikan itu menghantam kaki saya, langsung saya arahkan sorok ke arah dekat kaki," kata Jum'ah.

Pria yang beralamat di Desa Jenggik Utara, Kabupaten Lombok Timur itu mengaku sebelumnya memang sering menangkap ikan tuna.

"Tapi yang berukuran kayak gini, baru sekarang saya dapat. Saya merasa ndak nyangka bisa dapat sebesar ini. Rencananya ikan ini mau saya jual di sini dengan yang berani nawar paling tinggi," jelasnya. 

Festival Bekerase ini merupakan tradisi tahunan masyarakat Desa Aik Bual. Selain menangkap ikan, tradisi ini juga bertujuan membersihkan sungai dari sampah agar tetap terjaga kelestarian alam.

Sebelum masyarakat turun ke embung, terlebih dahulu dipandu doa oleh tokoh setempat agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Ketua Panitia Bekerase Desa Aiq Bual, Hairul Anam mengatakan bahwa khusus tahun ini, event Bekerase terbagi menjadi dua, yaitu untuk kategori anak-anak usia SD-SMP, dan untuk usia dewasa dimulai umur SMA.

"Kemarin ada arahan dari Bapak Kepala Desa Aiq Bual agar acara ini lebih meriah dengan kita mengakomodir semua usia," katanya. 

Secara harfiah, terangnya, bekerase berasal dari kata bahasa Sasak, bekerise yang artinya memperbaiki.

"Memperbaiki diri, lingkungan, dan masyarakat yang saat ini telah memasuki musim penghujan, dan dalam waktu beberapa bulan lagi, kita juga akan memasuki bulan puasa," jelas Hairul Anam yang juga ketua Pokdarwis Aiq Bual.

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved