Berita Lombok Timur
Juara Tanpa Sang Ibu, Romi Tak Kuasa Menahan Tangis saat Tiba di Kampung Halaman di Lombok Timur
Tangis Romi pecah karena mengingat gelar juara Asian Futsal Championship 2024 yang diraihnya tanpa kehadiran sang ibu
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pemain Timnas Futsal Indonesia, Romi Humandri tak kuasa menahan tangis saat kepulangannya di kampung halaman di Desa Selagik Kecamatan Terara, Lombok Timur, Rabu (13/11/2024).
Tangis Romi pecah karena mengingat gelar juara Asian Futsal Championship 2024 yang diraihnya tanpa kehadiran sang ibu.
Romi pada sesi wawancara khusus bersama TribunLombok.com mengusap airmatanya saat mengingat mendiang ibu tercintanya Hj Mar Aini yang telah wafat pada tahun 2021.
Dua kali momen bahagia setelah berhasil juara pada PON 2021 di Papua hingga berhasil juara bersama Timnas Futsal Indonesia dilaluinya tampa kehadiran sosok ibu.
“Saya terharunya karena ingat sama inak tuan (Ibunda) yang sudah tiada,” ucap Romi saat ditemui, Rabu (13/11/2024)
Ia mengaku dalam perjalan kariernya ia sangat dekat dengan ibundanya itu.
Bahkan dari 2 bersaudara Romi yang merupakan anak paling bungsu itu dikenal sangat dimanja oleh ibundanya tersebut.
Romi juga bercerita, pada perjalanan kariernya di sepakbola ia saban waktu mendapatkan pertentangan dari keluarga yang menyuruhnya untuk menjadi polisi.
“Kalau dilarang dulu pernah karena orang tua menginginkan saya jadi polisi, tapi inak tuan selalu mensuport saya apapun yang saya ambil,” ungkapnya.
Baca juga: Romi Humandri Disambut Hangat Warga Kampung di Lombok Timur Usai Menjuarai AFF 2024
Dikatakannya, semua masyarakat Selagik tau bagaimana sosok ibundanya, hingga pada saat arak arakan, ibu ibu yang senantiasa memeluknya membuatnya ingat sesaat dengan pelukan sang ibu.
“Pesan dari kedua orang tua yang paling diingat jangan tinggalkan shalat doa dan almarhumah inak tuan dulu kalau memang rezekinya di futsal lanjutkan,” katanya.
“Saya merasa sedih inak tuan juga tidak bisa merasakan apa yang saya rasakan dan saksikan saat ini. Saya sempat berpikir kenapa orang tua saya yang diambil, tapi ya mungkin sudah takdir dari Allah juga,” tutupnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.