Korban Hipnotis

IRT di Lombok Timur Diduga Jadi Korban Hipnotis Via Telepon dengan Kerugian Puluhan Juta Rupiah

Seorang ibu rumah tangga di Desa Gereneng, Lombok Timur diduga menjadi korban hipnotis lewat telpon dengan transfer puluhan juta rupiah ke pelaku

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Dok.Istimewa
Tangkapan layar rekaman cctv di salah satu BRI Link tempat korban hipnotis akan mentransfer uang ke rekening penipu via telpon. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Geral (35) seorang ibu rumah tangga di Desa Greneng, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur diduga menjadi korban penipuan dengan modus hipnotis melalui telepon, Senin (4/11/2024).

Menurut keterangan Mahyadi, salah seorang tetangga korban, awalnya percakapan telepon yang diterima Geral tampak biasa saja. Namun, tak lama kemudian, korban terlihat sangat bersemangat mencari pinjaman uang dalam jumlah besar untuk ditransfer ke nomor rekening yang diberikan penelpon.

“Awalnya, obrolan di telepon tersebut tidak tampak mencurigakan. Namun, setelah itu, Inak Geral terlihat bersemangat mencari pinjaman uang sebesar Rp53 juta, yang langsung ia transfer ke nomor rekening yang diberikan si penelpon,” ucap Mahyadi setelah dikonfirmasi, Selasa (5/11/2024)

Tekanan dari penelpon lanjut dia, yang mengancam akan membatalkan transfer sebelumnya jika permintaan tambahan uang tidak dipenuhi membuat Inak Geral semakin panik. 

Ia pun berusaha mengumpulkan uang sebesar Rp125 juta sesuai permintaan penelpon dengan cara meminjam dari beberapa tetangga.

Beruntung, rencana transfer uang tersebut berhasil digagalkan oleh karyawan BRI Link di Desa Lenting yang merasa curiga dengan kondisi korban. Berkat kewaspadaan karyawan BRI Link tersebut, kerugian yang lebih besar dapat dihindari.

Baca juga: Tarian Humbelo dari Papua Berhasil Hipnotis Ribuan Penonton Mandalika International Festival

Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap modus penipuan yang semakin canggih. Pelaku penipuan seringkali memanfaatkan situasi dan kondisi korban untuk melancarkan aksinya.

“Peristiwa ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk selalu berhati-hati terhadap modus penipuan dengan hipnotis yang kian marak,” ujar Iptu Nikolas Oesman, Kasi Humas Polres Lombok Timur.

Nikolas juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada panggilan telepon dari nomor yang tidak dikenal, terutama jika berkaitan dengan permintaan transfer uang dalam jumlah besar.

Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kejadian serupa kepada pihak berwajib jika mengalami pengalaman yang mencurigakan.

“Harapan dari kepolisian kepada semua masyarakat agar jangan tertipu dengan rayuan di medsos atau melalui tlp karena semua itu adalah modus penipuan apalagi dari orang yang sama sekali tidak dikenal karena sudah banyak laporan ke APH terkait modus penipuan di medsos,” pungkas Nikolas.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved