Pilkada Lombok Tengah
Beredar Foto Pembagian Sembako dengan Stiker Pathul-Nursiah, Begini Penjelasan Relawan dan Bawaslu
Beredar sejumlah foto dan video menunjukan pembagian sembako bersama stiker pasangan calon bupati Lombok Tengah Pathul-Nursiah
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Beredar sejumlah foto dan video di Whataap group memperlihatkan pembagian sembako berupa minyak goreng dengan stiker pasangan calon bupati Pathul Bari- Nursiah (Pathul-Nursiah).
Dalam foto dan video tersebut, tampak ibu-ibu menunjukkan sembako berupa minyak dan stiker yang didapatkan.
Dikonfirmasi Tribun Lombok, Koordinator relawan Pathul-Nursiah Ardani Ansori mengatakan, pihaknya memastikan tidak pernah ada program atau arahan terkait penyebaran kampanye dengan media sembako.
"Sembako atau minyak goreng yang ditempel stiker, satu hal yang perlu saya klarifikasi bahwa stiker itu bukan untuk di tempel di sembako. Jadi stiker yang ada di relawan itu dilengkapi dengan barcode adalah untuk melakukan mapping atau pemetaan," jelas Ardani saat dikonfirmasi di Praya, Senin (21/10/2024).
Ardani menjelaskan, stiker Pathul-Nursiah tersebut untuk ditempel di rumah agar memudahkan relawan untuk mengenal basis dukungan.
Kendati demikian, ia juga tidak membantah jika ada kemungkinan simpatisan di luar kendalinya yang melakukan hal demikian.
“Tapi kalaupun saat ini ada yang ditempel di sembako, itu bukan dari relawan. Tapi memang ada simpatisan kita yang ikut menjadi bagian dalam pemenangan sehingga melakukan hal seperti itu," jelas Ardani.
Baca juga: Janji Politik Pathul-Nursiah, Bangun Bale Kreasi untuk Milenial dan Gen-Z Lombok Tengah
Lebih lanjut Ardani menyebutkan, jika penempelan stiker Pathul-Nursiah terjadi maka pihaknya dari relawan siap melakukan pencabutan stiker dan lain sebagainya.
Pihaknya memastikan tidak pernah meniatkan untuk bagi-bagi sembako apalagi sembako tersebut ditempel menggunakan stiker.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data Informasi Bawaslu Lombok Tengah, Abdul Muis, mengatakan, pihaknya masih melakukan penelusuran kejelasan peristiwanya berada di mana dan seperti apa lengkapnya.
"Belum sih kita putuskan, tapi nanti selesai penelusuran nanti ada laporan hasilnya baru kita plenokan. Belum bisa kita simpulkan karena harus lewat pleno itu apakah pelanggaran atau tidak," jelas Abdul Muis.
Dikatakan Abdul Muis, penelusuran akan dilakukan mulai dari lokasi kejadian, orang yang membagikan hingga penerima.
"Hal tersebut sedang kita telusuri apakah itu relawan tim atau siapa karena kita masih penelusuran. Nanti kalau jadi penelusurannya, baru kita plenokan," jelas Abdul Muis.
Pihaknya berjanji akan melakukan penelusuran maksimal hingga tujuh hari baru kemudian akan dilaksanakan pleno.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.