Debat Pilkada Kota Mataram 2024

Perbandingan Strategi Aria Dharma dan Mohan Atasi Banjir Rob serta Abrasi di Pesisir

Aria bakal membuat program pengerukan muara sungai untuk parkir perahu nelayan sementara Mohan ingin membangun pemecah gelombang

Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/ANDI HUJAIDIN
Pasangan QAUR (kiri) bersama pasangan HARUM, dalam sesi debat perdana Pilkada Kota Mataram, di Hotel Lombok Raya, Rabu (16/10/2024). Aria bakal membuat program pengerukan muara sungai untuk parkir perahu nelayan sementara Mohan ingin membangun pemecah gelombang. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Debat kandidat Pilkada Kota Mataram 2024 mengangkat tema lingkungan. 

Salah satu pertanyaan panelis yakni terkait banjir rob dan abrasi i Kota Mataram.

Calon Wali Kota Mataram Nomor Urut 1 Lalu Aria Dharma menilai persoalan tahunan di pinggir pantai Ampenan, Mapak, Pantai Gading, Tanjung Karang dan sekitarnya itu perlu dipikirkan secara serius.

Terlebih bagi para nelayan yang memiliki perahu. 

Aria menganggap ketersediaan tempat menyimpan perahu cukup penting ketika air sedang pasang ataupun banjir rob melanda.

Baca juga: POPULER NTB - Debat Kandidat Pilkada Kota Mataram, Pimpinan DPRD NTB 2024-2029 Dilantik

Dia berjanji jika terpilih akan melakukan pengerjaan pengerukan sungai Unus sebagai lokasi parkir perahu masyarakat.

"Banyak nelayan kita di sana tidak bisa memarkir perahunya, bahkan memarkir di Senggigi," ujarnya.

Calon Wali Kota Mataram Nomor Urut 2 Mohan Roliskana yang juga petahana memaparkan upaya yang telah dilakukannya dalam mengatasi banjir rob dan abrasi pada wilayah pantai Ampenan.

Mohan mengatakan tindakan mitigasi dan relokasi warga di sekitar pantai telah masif dilakukan. 

Baca juga: Debat Pilkada Kota Mataram, Paslon AQUR Sebut Didekati Banyak Investor untuk Bangun Hotel

Ia pun membeberkan panjang garis pantai yang mencapai 9,1 kilometer terancam banjir rob dan abrasi setiap tahun.

Mohan mengaku sudah membangun rumah susun bagi nelayan yang sebagian sudah menempatinya. 

"Agar masyarakat tidak lagi mengalami hal yang sama," terangnya.

Mohan janji akan membangun pemecah gelombang di pantai Ampenan. 

"Pantai Ampenan cukup penting, mengingat di sana ada objek vital negara yaitu Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Ampenan milik PT Pertamina," katanya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved