MotoGP Mandalika 2024
Sosok Bombom, Pengusaha Lokal di Balik Suksesnya Event MotoGP Mandalika
Dengan bendera Bombom Production, Ahmad Zaki Amani ditunjuk sebagai Liason Officer (LO) bagian electrical di ajang perdana WSBK Mandalika 2021.
Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Suksesnya penyelenggaraan event balap dunia di Sirkuit Mandalika tidak lepas dari kerja keras banyak pihak, termasuk pelaku usaha asal NTB. Mereka selama ini berperan di balik layar.
Sejak event World Superbike (WSBK) hingga MotoGP 2024, pelaku usaha lokal ini terlibat aktif menyukseskan acara balap dunia itu. Seperti Ahmad Zaki Amani alias Bombom.
Sebagai warga NTB, Bombom tidak berpangku tangan dengan hadirnya Sirkuit Mandalika, di Lombok Tengah. Berkat kerja kerasnya, dia bisa merasakan "manisnya" kehadiran Sirkuit Mandalika.
Dengan bendera Bombom Production, Ahmad Zaki Amani ditunjuk sebagai Liason Officer (LO) bagian electrical di ajang perdana WSBK Mandalika 2021.
Sebagai LO bagian electrical, dirinya harus menyediakan 69 unit genset yang tersebar dari Pantai Tanjung An hingga Masjid Nurul Bilad Kuta Mandalika.
“Saya harus memastikan lampu tenda, tribun penonton, tower light di parkiran semua menyala. Bahkan lucunya, dalam kondisi hujan, di satu titik tikungan saya harus pasang genset dengan kontur tanah yang sudah jadi lumpur, membuat saya tenggelam setinggi dada di dalam lumpur tersebut. Pada saat saya pulang ke rumah istri saya terkejut melihat saya,” tuturnya sembari tertawa.
Baca juga: Momen Pembalap MotoGP Mandalika Liburan di Lombok, Aleix Espagaro Santai di Gili Meno
Dia sangat bersyukur, dari semua event balap dunia yang sudah digelar di Sirkuit Mandalika, dia menyelesaikan pekerjaan dengan baik. Sehingga kliennya di Mandalika merasa puas.
Selama Sirkuit Mandalika berdiri, ia selalu dipercaya oleh klien untuk memegang beberapa produksian event. Total dirinya terlibat dalam event skala kecil sebanyak 6 kali, event WSBK, dan 3 kali MotoGP.
Pada perhelatan MotoGP Mandalika 2024, dirinya dipercayakan memproduksi 24 unit tenda sarnaville, produksian areal FnB dengan 80 set meja dan 68 Bean bag. Semua dikerjakan secara tuntas dengan pemuda pemuda yang sudah dibimbingnya selama ini. Pemuda yang dia rekrut berasal dari seluruh penjuru NTB.
“Anak-anak yang saya rekrut dan bimbing selama ini merasakan kebanggaan yang luar biasa di dadanya. Dari mereka yang tidak tahu apa-apa, sampai akhirnya bisa terlibat dalam kegiatan berskala internasional, ibaratnya from zero to hero, dan hal itu membuat saya juga menjadi begitu bahagia melihat senyum kebanggan mereka,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca.
Kedepan dia berharap kegiatan event di Sirkuit Mandalika bisa terus digelar. Karena kegiatan-kegiatan tersebut memiliki efek domino begitu luar biasa secara ekonomi.
Dia mengakui bahwa pilihan Presdien Jokowi membangun Sirkuit Mandalika di Lombok merupakan sebuah anugerah baginya dan semua pihak.
“Terima kasih Pak Jokowi yang sudah memilih Lombok sebagai Lokasi dibangunnya Sirkuit Mandalika. Efeknya bagi industri kreatif sangatlah nyata. Kedepannya, kita semua harus bekerja sama dengan baik, karena sebagai tuan rumah, kita semua harus menjadikan pulau Lombok, khususnya kawasan Mandalika sebagai tempat yang nyaman untuk dikunjungi,” ujarnya.
Sosok Pekerja Keras
Ahmad Zaki alais Bombom merupakan pemuda yang mandiri dan pebekerja keras.
Berawal dari keinginan untuk mandiri, Ahmad Zaki Amani yang sejak 2008 bekerja di salah satu event organizer memilih keluar dan memulai usaha pada tahun 2011.
“Selain karena faktor kesehatan, selama di lapangan saat masih ikut sama orang, saya melihat ada beberapa peluang lain di setiap event, akhirnya saya coba peruntungan untuk bermain di ranah aksesoris dan produksian event,” terang Bombom, demikian sapaan akrabnya.
Dijelaskan kembali olehnya, awalnya dia mencoba sebagai penyedia jasa Fairy Light atau lampu festival. Ternyata produk yang dijajakannya ini menarik minat banyak penyedia jasa event organizer. Dari titik itulah usahanya berkembang secara perlahan.
“Bahkan ada klient yang membayar kontan set up lampu yang sudah terpasang. Jadi set up lampu itu terpasang secara permanen di tempat klien tersebut. Saya sih selama harganya cocok, ya saya lepas set up lampu tersebut,” ujarnya sambil tertawa riang.
Tidak berhenti sampai di situ, pria yang pembawaannya riang ini, melebarkan usahanya dengan menyediakan jasa penyewaan bean bag serta meja Food and Beverages yang diproduksi sendiri. Meja meja tersebut dibuat olehnya dengan memberdayakan pemuda pemuda yang ada di kampung tempatnya tinggal.
Pemuda-pemuda tersebut merasa antusias dengan ajakan dari Pria yang memiliki 3 orang anak ini. Mereka yang tidak punya keterampilan apa pun, dibimbing secara perlahan olehnya, bahkan dibelikan peralatan untuk produksi.
Alhasil pemuda pemuda tersebut, kini memiliki keterampilan dari mulai las besi, produksi photobooth, gate, hingga ada yang memiliki skill sebagai videographer.
“Mereka butuh diberikan kepercayaan, walau awal-awalnya pasti salah, tapi tetep saya bimbing. Kalau saya lagi gak ada kerjaan, saya titipkan anak-anak itu diteman-teman seperti mereka praktek kerja lapangan. Alhasil dari anak-anak kampung yang gak bisa apa apa, akhirnya bisa kenal event dan bisa produksian di event skala internasional,” tuturnya, penuh haru mengingat perjuangannya memberdayakan para pemuda tersebut.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.